IHSG Potensial Lanjut Menguat, Serok Saham TLKM, PGAS, dan ANTM

Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan. Itu setelah kemarin mencatat kenaikan signifikan 2,11 persen menjadi 7.196. Sentimen positif dari pasar Asia, ditandai penguatan indeks Nikkei 225, Kospi, dan Taiex.
Pelaku pasar juga memantau ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada pertengahan Desember, dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan memengaruhi arah kebijakan moneter. Nah, dari domestik, rilis data ekonomi minim memungkinkan IHSG dipengaruhi sentimen global.
Termasuk rilis data ISM Services PMI AS serta HCOB Services PMI Jerman, dan Euro Area, diperkirakan mengalami pelemahan. Kondisi tersebut dapat memberi peluang bagi IHSG untuk menguat secara terbatas, seiring fokus investor pada saham-saham berkapitalisasi besar, dan berfundamental baik.
Menilik data dan fakta itu, Stocknow.id menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Aneka Tambang (ANTM) Rp1.450 per lembar dengan take profit di kisaran Rp1.510-1.540 per helai, dan stop loss di posisi Rp1.400 per eksemplar.
Telkom (TLKM) Rp2.820 per saham dengan take profit di kisaran Rp2.930-2.990 per helai, dan stop loss Rp2.730 per lembar. PGN (PGAS) Rp1.585 per saham dengan take profit di kisaran Rp1.630-1.670 per helai, dan stop loss Rp1.520 per eksemplar.
Surya Citra Media (SCMA) Rp134 per lembar dengan take profit di kisaran Rp139-144 per saham, dan stop loss Rp130. Kemarin IHSG melejit 2,11 persen menjadi 7.196. Total nilai transaksi Rp10 triliun, dan perdagangan saham 17,3 miliar lembar. (*)
Related News

PertaLife Insurance Perluas Keterlibatan di Kopdes Merah Putih

IHSG Ditutup Naik 0,52 Persen Tembus Level 6.900

Binaan BRI Sukses Ekspor Craftote ke Asia & Amerika

KPPU Cium Diskriminasi dalam Pengadaan Digitalisasi SPBU Pertamina

Bulog Resmi Bertugas Salurkan Bantuan Beras ke 18 Juta Penerima

IHSG Turun Tipis di Sesi I, INCO, AKRA, ADMR Top Losers LQ45