EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencoba menguat. Itu terjadi di tengah optimisme musim pendapatan dalam negeri. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (21/10) indeks akan bergerak pada level support 6.631, dan resisten 6.684.
Sejumlah laik beli antara lain Aneka Tambang (ANTM), London Sumatera Plantation (LSIP), Summarecon Agung (SMRA), Vale Indonesia (INCO), Medco (MEDC), Sarana Menara (TOWR), Elnusa (ELSA), dan Pakuwon Jati (PWON). ”Secara teknikal Indeks, juga cenderung bergerak pada zona hijau,” tutur Anissa Septiwijaya, Research Analyst Reliance Sekuritas.
Sementara itu, Indeks Nikkei minu 0,60 persen, dan Topix tekor 0,41 persen membuka perdagangan kurang menguntungkan. Maklum, investor menimbang pendapatan perusahaan, inflasi tinggi, dan risiko sektor properti China. Hasil pendapatan perusahaan telah membantu meredakan kekhawatiran pasar tetapi tidak berarti menghilangkan kekhawatiran tekanan biaya -dipicu krisis energi dan gangguan rantai pasokan- akan memperlambat pemulihan pandemi.
Saat bersamaan, investor juga bergulat dengan prospek berkurangnya dukungan Bank Sentral alias The Federal Reserve (The Fed), dan tetap waspada terhadap kesulitan sektor real-estate China. Komentar terbaru The Fed, Gubernur Randal Quarles mendukung langkah awal untuk memperlambat stimulus moneter bulan depan, dan khawatir perluasan tekanan inflasi dapat memerlukan respons kebijakan.
Dari komoditas, harga minyak WTI naik 1,10 persen memperpanjang kenaikan didukung penurunan mingguan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS), dan penurunan stok bensin ke level terendah hampir dua tahun terakhir. Sementara itu, harga batubara tekor 3,05 persen, dan CPO naik 2,57 persen. (*)
Related News
Wujudkan 3 Juta Rumah, SIG Dorong Penggunaan Bata Interlock Presisi
IHSG Tutup Akhir Pekan Anjlok 0,92 Persen ke Level 7.166
Produsen Laptop (ZYRX) Luncurkan Zyrex D-Tech Berteknologi Lokal
BTN Siap Dukung Operasional Kemenkum
Nusron: Sertifikat HGB di Laut Sidoarjo Diterbitkan Saat Masih Tambak
Pacu Industri MRO, Pemerintah Minta Boeing Bikin Pabrik Komponen di RI