EmitenNews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan perdana 2022 menanjak signifikan. Periode 3-7 Januari 2022, IHSG mengalami peningkatan 1,82 persen menjadi 6.701,316. Jauh melonjak dari pekan sebelumnya tahun lalu di kisaran 6.581,482.


Sementara itu, transaksi investor asing pada Jumat (7/1) mencatat nilai beli bersih Rp944,72 miliar. Dengan hasil itu, sepanjang tahun 2022 investor mancanegara mencatat beli bersih Rp2,191 triliun.


Liza Camelia Suryanata Analis Senior Henan Putihrai Sekuritas mengatakan, IHSG hari ini tampak lebih sehat saat ini setelah uji Support lapisan MA di sekitar 6610-6600. Kenyataan bahwa IHSG mampu ditutup kembali positif walau disertai Volume tipis, membutuhkan konfirmasi lebih lanjut apakah IHSG mampu tembus tembok Resistance 6735-6750, sebelum memenuhi prediksi January Effect menuju 6800. 


'Para investor atau trader boleh mulai Average Up sambil memperhatikan kekuatan IHSG menjebol Resistance yang sudah ditunggu- tunggu ini," ujar Dia, Senin (10/1/2022).


Lebih jauh Liza menambahkan, LQ45 yang sudah bangkit kembali ke atas Resistance MA50 / 945 setelah melalui serangkaian tes Support MA10 & 20 juga diharapkan masih mampu lanjutkan penguatan menuju Resistance trend Sideways ini di sekitar level 965. Oleh karena itu bolehlah kita berharap kembali kepada old economy bluechips seperti BBCA SMGR untuk berperan sebagai index mover hari ini .


BBCA Rekomendasi Buy on Break, Entry Level: 7700-7725; Target: 8000 / 8200; Stoploss : 7450. 


SMGR Rekomendasi Speculative Buy , Entry Level: 7150-7000; Target: 7500 / 8000; Stoploss: 6950.


IMAS Rekomendasi: Speculative Buy , Entry level: 870; Average Up >900; Target: 950-960; Stoploss : 850


ANTM Rekomendasi: Speculative Buy, Entry Level: 2230; Average Up >2280; Target: 2320-2350; Stoploss : 2210.


Bursa AS ditutup beragam pada Jumat 211) terpengaruh data pekerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan. Laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan nonfarm payroll meningkat 199.000 pada Desember 2021 jauh di bawah ekspektasi peningkatan 400.000, sedangkan tingkat pengangguran turun 0,3 persen menjadi 3,9 persen. Yield obligasi treasury 10 tahun AS meningkat mendekati 1,8 persen. Bursa saham Eropa melemah dipicu kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter The Fed. Harga minyak dunia juga turun dipengaruhi data pekerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan.