EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mix cenderung menguat. Itu terjadi di tengah tekanan jual investor asing. Namun, menilik bursa regional cenderung menguat, Indeks berpotensi mengekor.


Di samping itu, komoditas nikel mengalami lompatan, sehingga dapat mendorong optimisme para investor menjelang akhir pekan. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.780, dan resisten 6.860,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (9/12).


Secara teknikal, Indeks setelah breakdown support dari fase konsolidasi diikuti indicator stochastic, dan MACD telah dead cross, support selanjutnya untuk IHSG berada di 6.747. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain HMSP, ANTM, MDKA, AALI, ERAA, BRPT, dan PTPP.


Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks menyusuri zona merah dengan koreksi 0,21 persen menjadi 6.804. Beberapa sektor mengalami pelemahan di antaranya transportasi dan logistik susut 1,57 persen, industri minus 1,06 persen, dan teknologi minus 0,87 persen. Investor asing membukukan net sell pasar reguler Rp2,02 triliun. Saham paling banyak dijual investor asing di antaranya BMRI, BBCA, dan TLKN.


Sementara itu, ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat Wall Street akhirnya mengorbit zona hijau. Itu setelah sebelumnya para pelaku pasar khawatir akan prospek ekonomi AS, dan spekulasi kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi.


Selain itu, para pelaku pasar akan menunggu rilis PPI AS diperkirakan tetap berada di 0,2 persen. Pagi ini, bursa Asia, bergerak mix. Indeks Nikkei 225 menguat 1,18 persen, dan indeks Kospi melemah tipis 0,05 persen. (*)