Ikuti Wall Street, IHSG Kembali Tertekan
Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan saham melalui smartphone. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Menyudahi perdagangan akhir pekan lalu indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah tipis. Dow Jones dan S&P500 berakhir di zona merah, sedang Nasdaq berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Lompatan sektor teknologi seiring optimisme investor menjelang rilis kinerja keuangan beberapa emiten besar seperti Nvidia 0,80 persen, Meta Platform 0,96 persen, Amazon 0,78 persen, dan Microsoft 0,81 berhasil menjadi katalis positif pasar.
Sementara itu, kinerja keuangan beberapa emiten seperti HCA Holding minus 8,86 persen, dan Colgate Palmolive tekor 4,14 persen menjadi katalis negatif menekan pergerakan indeks. Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street, dan aksi jual investor asing diprediksi menjadi sentimen negatif pasar.
Sementara itu, lonjakan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, emas, tembaga, timah, dan laporan keuangan emiten domestik berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 28 Oktober 2024, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah.
IHSG diprediksi mengorbit dengan kisaran support 7.660-7.625, dan resistance 7.730-7.765. Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham laik koleksi macam BMRI, BBNI, ACES, TLKM, SMGR, dan TPIA. (*)
Related News
IHSG Rebound di Sesi I, Sektor Properti Pimpin Penguatan
Di Forum COP30 Pertamina Ungkap Tekad Capai Target NZE Lebih Cepat
Kapasitas Industri Air Minum dalam Kemasan Capai 47 Miliar Liter/Tahun
RI-Jepang Perkuat Kolaborasi Menuju Industri Otomotif Rendah Karbon
Mengekor Wall Street, IHSG Lanjut Menguat
Konsolidatif, IHSG Menuju Level Psikologis 8.450





