EmitenNews.com - Pengembang properti, PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) bersiap menggelar penawaran umum perdana atau  initial public offering  (IPO) pada 19-21 April 2022 dengan harga penawaran Rp 100.

 

Perseroan menawarkan sebanyak 1,5 miliar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan, dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham, yang mewakili sebesar 28,65% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana.

 

Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak Rp 150 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Artha Sekuritas Indonesia, dan penjamin emisi efek ialah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panca Global Sekuritas, dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

 

Bersamaan dengan penawaran umum ini, WINR juga menerbitkan waran seri I sebanyak 1,3 miliar waran seri I atau sebesar 34,8% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan, yang menyertai penerbitan saham baru adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 20 setiap sahamnya. 

 

Harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 sehingga seluruhnya adalah sebanyak Rp 325 miliar, yang dapat dilakukan selama masa berlakunya waran, yaitu selama tiga tahun di mana pelaksanaannya terhitung enam bulan sejak diterbitkannya waran, yaitu dimulai sejak tanggal 25 Oktober 2022 sampai dengan 24 April 2025.



Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan, di antaranya sekitar Rp 100 miliar akan digunakan oleh perseroan untuk membeli tanah dalam jangka waktu selambat-lambatnya pada akhir kuartal ke-III di tahun 2022. 

 

Rinciannya, sekitar Rp 70 miliar untuk pembelian tanah potensial di Kota Madya Batam dan sekitarnya dengan total seluas 10 hektar, di mana lahan tersebut akan dikembangkan dengan konsep  mixed used . Selain itu, sekitar Rp 30 miliar untuk pembelian tanah potensial di Kabupaten Bogor dan sekitarnya dengan total seluas 7.000 m2, di mana lahan tersebut akan dikembangkan dengan konsep hunian atau residential (perumahan).

 

Kemudian, sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja dengan rincian modal kerja untuk perseroan sekitar 32% dari sisa dana tersebut di mana modal kerja perseroan akan digunakan untuk biaya pematangan lahan, biaya pengembangan infrastruktur, dan pengembangan fasilitas, seperti  club house  dan kolam renang di lahan yang telah dimiliki oleh perseroan yang berlokasi di Batam.

 

Lalu, modal kerja untuk anak usaha, yakni PT Putra Karya Gemilang (PKG) sekitar 18% dari sisa dana tersebut yang akan digunakan untuk biaya pematangan lahan, biaya pengembangan infrastruktur, dan fasilitas seperti  automatic gate  di lahan yang telah dimiliki oleh PKG yang berlokasi di Batam. Modal kerja untuk anak usaha PT Gosyen Indo Asia (GIA) sekitar 18% dari sisa dana tersebut yang akan digunakan untuk biaya pematangan lahan yang telah dimiliki oleh GIA yang berlokasi di Batam, biaya penghijauan, dan pengembangan fasilitas seperti kolam renang dan  automatic gate  di lahan yang telah dimiliki oleh GIA yang berlokasi di Batam.