EmitenNews com - Calon emiten anyar di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah menetapkan harga penawaran di level Rp100 per unit dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).


Dalam hajatannya ini, calon emiten tambang batu bara, jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen ini bakal menawarkan sebanyak 6.048.580.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau mewakili sebanyak 15,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian, jumlah Penawaran Umum adalah sebesar Rp604.858.000.000.


Namun, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, sumber efek yang akan digunakan untuk memenuhi ketentuan penyesuaian alokasi efek untuk porsi penjatahan terpusat adalah saham baru yang diterbitkan Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 558.501.500 saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 1,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum dengan asumsi terdapat penerbitan saham tambahan karena kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, dengan Harga Penawaran sebesar Rp100 setiap saham, sehingga jumlah Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebanyakbanyaknya Rp660.708.150.000.


Perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi kali ini. Patut dicatat, Penjamin Pelaksana Emisi Efek Menjamin Dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) Terhadap Penawaran Umum Perseroan.


"Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada tanggal 27 - 29 Desember 2021. Jika berjalan lancar, maka pencatatan di Bursa akan dilakukan pada 3 Januari 2022,"tulis Manajemen Adaro dalam prospektus barunya.


Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini akan digunakan yakni, sekitar 58,83% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Maruwai Coal (MC), untuk belanja modal antara lain perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batu bara serta infrastruktur pendukung, seiring dengan meningkatnya produksi batu bara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu tahun 2022 sampai dengan 2023.


"Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman Perseroan dari PT Adaro Energy Tbk,"jelas Manajemen PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).