EmitenNews.com—Pada perdagangan Selasa (22/11), Bursa saham Wallstreet ditutup kompak menguat didorong kenaikkan saham Retail dan Technology. Selain itu sinyal The Fed akan mulai memperlambat kenaikkan Fed Rate dan penurunan Yield UST 10 Years ke level 3.75 turut mendorong penguatan. 


Bursa saham Asia ditutup variatif, lonjakan kasus Covid di China menjadi perhatian pelaku pasar. Harga minyak mentah ditutup menguat setelah OPEC+ berencana memangkas produksi minyak 2 juta bph. 


IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (22/11), pelemahan didorong sentimen negatif terkait rilis proyeksi GDP Indonesia tahun 2023 sebesar 4.37% dan rencana pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia. 


“Diperkirakan hari ini Rabu (23/11) IHSG berpotensi menguat (Rebound) dengan range 7000-7160, saham sektoral yang dapat diperhatikan Oil, Coal, dan Banking, kata Dimas Wahyu Analis Bahana Sekuritas.


PGAS Terbentuk Morning Star berpotensi melanjutkan penguatan. Area beli terbaik pada range 1800- 1900. Stoploss jika Closing di bawah level 1780.


BIPI Terbentuk Break Out Double Bottom berpotensi melanjutkan penguatan. Area beli terbaik pada range 175-180. Trailing Stop jika Closing di bawah level 170.


PNLF Terbentuk Bullish Engulfing berpotensi melanjutkan penguatan. Area beli terbaik pada range 500-520. Stoploss jika Closing di bawah level 490.


PNBN Terbentuk Hammer berpotensi terjadinya Rebound. Area beli terbaik pada range 2000- 2100. Stoploss jika Closing di bawah level 1950.


ENRG Berada dibottoming area berpotensi terjadinya Rebound. Area beli terbaik pada range 340-350. Stoploss jika Closing di bawah level 330.