EmitenNews.com - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan JUmat (23/9) ditutup merosot 42,31 poin, atau sekitar 1,81 persen, pada Jumat (23/9/2022), menjadi 2.290.
Volume perdagangan moderat mencapai 438,3 juta saham senilai 7,3 triliun won atau sekitar US$5,2 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 796 berbanding 110.
Angka indeks merosot mengikuti pergerakan saham di Wall Street seiring meningkatnya kekhawatiran resesi setelah Federal Reserve meningkatkan suku bunga.
“Indeks Kospi merosot dipicu lemahnya nilai tukar won dan melonjaknya imbal hasil obligasi,” jelas Seo Sang-Yeong, analis Mirae Asset Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Menurut Seo, perhatian para investor selanjutnya akan tertuju kepada indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat dan data GDP AS selain juga data ekonomi Tiongkok dan Eropa.
Investor asing dan institusi total melepas saham senilai 441,2 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 431,1 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics naik 0,18 persen, saham SK Hynix sebaliknya terjun 2,91 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia masing-masing merosot 1,55 persen dan 2,02 persen.
Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing terjun 5,73 persen dan 3,02 persen.
Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 0,4 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.409,3 won per dolar AS.
Related News
'BI Bicara' Sabet Penghargaan Best Service Technology dari CCW
Menperin Temui Menteri PPN, Minta Dukungan RPP Gas Bumi untuk Domestik
Kunjungan Wisman pada September 2024 Turun 4,53 Persen
Sektor Pertambangan dan Penggalian Dorong Kenaikan IHPB Oktober
Respon Keluhan Masyarakat, Kemenhub Upayakan Penurunan Tiket Pesawat
Keluhkan Barang Impor Ilegal, Industri Tekstil Dukung Revisi Permendag