EmitenNews.com - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 20,64 poin atau sekitar 0,87 persen, pada Rabu (21/9/2022), menjadi 2.347,21.

 

Volume perdagangan tipis hanya mencapai 367,1 juta saham senilai 6,2 triliun won atau sekitar US$4,4 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 580 berbanding 279.

 

Angka indeks mengalami penurunan dipicu ekspektasi peningkatan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat.

 

“Indeks Kospi turun dipicu keengganan para investor membeli aset berisiko seperti saham sebelum hasil pertemuan The Fed diumumkan,” jelas Han Ji-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

 

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 273,3 miliar won dan 65,8 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 325 miliar won.

 

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics turun 0,9 persen, sedangkan saham SK Hynix tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya. Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing merosot 0,83 persen dan 2,37 persen.

 

Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing anjlok 2,29 persen dan 1,99 persen. Saham perusahaan galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering melambung 8,93 persen dipicu rencana privatisasi.

 

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 4,7 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.394,2 won per dolar AS.

 

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1 persen.