Indonesia-Finlandia Diskusikan Kolaborasi Dorong Inovasi Energi Bersih

EmitenNews.com - Indonesia dan Finlandia Selasa, (30/1) menyelenggarakan Smart Energy Working Group Day di Kementerian ESDM. Dalam acara yang dihadiri Menteri Kerjasama Ekonomi Finlandia, Wille-Werner Rydman, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti, dan CEO Bisnis Finlandia, Nina Kopola, Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyampaikan apresiasinya kepada Finlandia sebagai salah satu negara yang terus konsisten dalam membangun hubungan bilateralnya dengan Indonesia.
"Saya harap kita dapat memperluas hubungan ini menjadi kolaborasi yang lebih luas, terutama pada sektor energi," tutur Arifin.
Selanjutnya Menteri ESDM menyampaikan bahwa keahlian dan teknologi canggih Finlandia di sektor energi bersih serta efisiensi energi dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada jalur Net Zero Emission (NZE) Indonesia dan mewujudkan tujuan bersama untuk memajukan mitigasi iklim global.
"Kami menyadari bahwa Finlandia sebagai negara yang kaya, sumber pengetahuan dan teknologi, sementara Indonesia kaya akan populasi dan sumber daya alam. Kombinasi semacam ini dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan Finlandia," tambah Arifin.
Kegiatan Working Group ini dibagi kedalam 2 sesi diskusi panel, dimana Sesi panel pertama mengusung tema terkait Energy Transition and Carbon Neutral dan menghadirkan perwakilan beberapa perusahaan energi asal Finlandia seperti Wartsilla, Virta Global, dan Kempower sebagai panelis.
Sementara untuk sesi panel kedua mengusung tema terkait Green Building dan menghadirkan perwakilan perusahaan Finland seperti Peikko, Molok, Helvar dan Nokia yang akan membahas terkait bangunan, sarana dan prasarana, serta terkait waste managements.(*)
Related News

Dapat Tambahan Kuota FLPP, BTN Perluas Akses Rumah Layak bagi Rakyat

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

Surplus 3,37 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp13.599 Triliun

1,42 Juta Wisman Kunjungi Indonesia pada Juni, Naik 8,42 Persen

Produksi Kemasan Nasional Diprediksi Tembus Rp105 Triliun di 2025