Inflasi Masih Membayangi, IHSG Diprediksi di Kisaran 6.650-6.710

EmitenNews.com - Indeks di bursa Wall Street semalam ditutup melemah akibat data inflasi yang masih tinggi. Inflasi bulan Oktober tercatat sebesar 0,9% mom dan 6,2% yoy yang merupakan level yoy tertinggi dalam 31 tahun terakhir dan di atas perkiraan yang sebesar 5,8% yoy.
Inflasi inti tercatat sebesar 4,6% yoy, yang merupakan level tertinggi sejak Agustus 1991. Tingginya laju inflasi ini antara lain masih disebabkan oleh masalah rantai pasokan seperti
kemacetan pelabuhan, kekurangan tenaga kerja, meningkatnya biaya energi serta naiknya upah pekerja.
Sementara itu Amerika Serikat dan China, dua penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia, meluncurkan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama mengatasi perubahan iklim, termasuk dengan mengurangi emisi metana, melindungi hutan dan menghapus penggunaan batu bara secara bertahap.
IHSG pada perdagangan Rabu 10 November 2021 ditutup menguat 0,19% pada level 6683. Saham sektor industri membukukan penguatan terbesar. Sedangkan saham sektor consumer non-cyclical mengalami koreksi terbesar. Investor asing net buy
Rp286,98 miliar.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 6650/6630 dan resistance 6693/6710. Untuk hari ini saham yang difavoritkan Waterfront Sekuritas adalah ASII, BMRI, BUKA, KLBF, dan TINS.(fj)
Related News

Selasa Lelang 9 Seri SUN, Pemerintah Targetkan Kantongi Rp23 Triliun

Kemenhub dan US-ABC Jajaki Kolaborasi Produksi Komponen Pesawat

594 Ribu Industri Kecil Pakaian Serap 1,2 Juta Pekerja

Telisik! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Periksa! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

IHSG Drop 4,14 Persen, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp14.746 Triliun