EmitenNews.com - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) telah memutuskan untuk mencadangkan dana USD 7.115.865 dari laba bersih tahun buku 2023 sebagai saldo laba ditahan. Di sisi lain, dana sebesar USD 790.651 dialokasikan sebagai dana cadangan.

Keputusan tersebut adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 yang berlangsung pada Jumat (26/4/2024). 

Direktur TOBA, Juli Oktarina, menyatakan bahwa dana tersebut akan mendukung diversifikasi bisnis perusahaan, terutama dalam investasi sektor ketenagalistrikan yang fokus pada energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah.

Selain itu, RUPST juga mengesahkan pengangkatan kembali Bacelius Ruru sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, Djamal Attamimi sebagai Komisaris, dan Dr. Ahmad Fuad Rahmany sebagai Komisaris Independen. 

Juli menambahkan, keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa perusahaan dapat terus mendukung komitmen 'Towards a Better Society 2030' (TBS2030).

Dari segi keuangan, TOBA menunjukkan pertumbuhan dengan total aset mencapai USD 947,8 juta, naik 5,4 persen dari tahun sebelumnya. Namun, pendapatan turun 21,2 persen menjadi USD 501,3 juta, dan laba bersih anjlok 77,8 persen menjadi USD 20,8 juta.

Mufti Utomo, Direktur TOBA, mengungkapkan bahwa meskipun ada tantangan dari perlambatan ekonomi global dan fluktuasi harga batu bara pada 2023, perusahaan berhasil memperkuat fondasi bisnisnya dan mempercepat pengembangan portofolio hijau.

Tahun 2023, TOBA mengalami peningkatan pendapatan dari sektor pembangkit listrik sebesar 25,53 persen secara tahunan, mencapai USD 59,17 juta. Pendapatan dari penyewaan kendaraan listrik juga naik 189,2 persen menjadi USD 217,99 ribu, dan bisnis pengelolaan limbah menghasilkan USD 3,18 juta.

Menurut Mufti, strategi diversifikasi bisnis yang dilakukan oleh TOBA memberikan stabilitas keuangan di tengah perubahan harga batu bara, dan hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang benar.