Investor Wait and See, IHSG Uji Level 8.600
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,65 persen menjadi 8.545. Tekanan terutama dari sektor noncyclicals, healthcare, dan teknologi. Pelemahan juga turut dipicu koreksi pada sejumlah saham berkapitalisasi besar.
Investor juga cenderung wait and see menjelang rilis serangkaian data domestik penting di awal pekan depan. Mencakup Manufacturing PMI, inflasi, dan kinerja perdagangan Oktober 2025. Pemerintah Indonesia dan Tiongkok sepakat memperluas proyek kawasan industri kembar atau Two Countries Twin Parks (TCTP) tahun 2026.
Proyek TCTP antara Indonesia dan Tiongkok sudah berjalan di kawasan industri Batang. Selanjutnya, proyek TCTP diperluas ke berbagai wilayah. Salah satunya Pulau Bintan. Mengenai itu, Pemerintah Indonesia dan Tiongkok meneken 16 MoU kerja sama investasi senilai Rp36,4 triliun.
Kerja sama itu, mencakup ekspor baja, nikel, industri, pangan, kelautan, energi matahari, batu bara, AI, pengembangan kawasan industri, dan rantai pasok energi baru. Menteri Keuangan Purbaya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2025 akan mencapai 5,6–5,7 persen.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 dapat mencapai 5,2 persen. Secara teknikal, indeks menunjukkan sinyal konsolidasi. Itu tercermin dari histogram MACD bergerak sideways, dan Stochastic RSI mulai mengarah turun. Pola ini mengindikasikan momentum penguatan mulai mereda.
Membuka peluang bagi indeks untuk mengalami pullback menguji area MA5 sebagai support dinamis jangka pendek. Mempertimbangkan kondisi itu, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 28 November 2025, indeks diprediksi bergerak dalam rentang support 8.500, dan posisi resistance di level 8.600.
Berdasar data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham andalan berikut. Yaitu, Vale Indonesia (INCO), TBS Energi Utama (TOBA), Bank Raya Indonesia (AGRO), Bank Jago (ARTO), dan Bangun Kosambi Sukses (CBDK). (*)
Related News
IHSG Rebound, Gulung Saham BMRI, ARCI, dan GZCO
IHSG Terkoreksi 0,65%, Properti Pimpin Manuver Kenaikan
Di Tengah Mayoritas Sektor Saham Melemah, IHSG Kamis Ini Terkoreksi
38 Emiten Saham Sabet Penghargaan CSA Awards 2025, Ini Perolehannya!
NZE Sektor Manufaktur Dimajukan ke 2050; 10 Tahun Lebih Cepat
Di Tengah Tekanan Global Pertamina Kantongi Laba USD2,05 Miliar di Q3





