EmitenNews.com -Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mencermati pola transaksi pada saham tiga emiten karena terjadi pergerakan harga saham  yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

Ketiga saham yang dalam pengawasan ini adalah PT MD Pictures Tbk. (FILM) dan PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) yang mengalami peningkatan harga yang cukup mencolok dan satu saham PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) yang sebaliknya atau mengalami penurunan signifikan.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono pada pengumumannya Kamis (18/1) menuturkan bahwa Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan tercatat FILM adalah informasi tanggal 11 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia tentang penjelasan atas volatilitas transaksi. Lalu untuk MSKY juga pada tanggal yang sama tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Sedangkan informasi terakhir mengenai FLMC adalah informasi tanggal 15 Januari 2024 tentang penjelasan atas volatilitas transaksi. 

Saham FILM pada perdagangan kemarin naik 2,94 persen atau 150 poin ke level 5.250 per lembar. Sedangkan dalam lima hari bursa naik 9,60 persen atau 460 poin dan dalam satu bulan terakhir sudah menguat 35,31 persen atau 1.370 poin.

Untuk saham kemarin naik 22,22 persen atau 30 poin ke level 165 per lembar saham. Dalam lima hari bursa MSKY menguat 58,65 persen atau 61 poin.

Adapun untuk FLMC kemarin turun 8,89 persen setara 4 poin ke level 41 per lembar. Dalam lima hari bursa turun 29,31 persen setara 17 poin dan untuk kurun waktu satu bulan sudah terkoreksi 48,10 persen setara 38 poin.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham FILM, MSKY dan FLMC. Maka BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa dan menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Yulianto menambahkan Investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi pada saham FILM, MSKY dan FLMC.