IPO, Anak Usaha MDKA Patok Dana Taktis Rp4,88 Triliun

Salah satu tambang emas besutan Merdeka Copper Gold. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Merdeka Gold Resources akan meramikan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha Merdeka Copper Gold (MDKA), mengincar dana initial public offering (IPO) Rp4,88 triliun. Itu dengan menjajakan 1,61 miliar helai dengan kisaran Rp1.800-3.020 per lembar.
Pengeluaran saham anyar tersebut maksimal setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan, dan disetor perusahaan. Dana hasil IPO akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Misalnya, kebutuhan modal kerja anak usaha, dan pelunasan utang kepada pemegang saham pengendali.
Tepatnya, senilai USD20 juta atau Rp328,4 miliar untuk setoran modal kepada Pani Bersama Tambang (PBT). Dana itu oleh PBT untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku utama, penunjang, biaya listrik, dan gaji karyawan. Setelah konversi setoran modal, Merdeka Gold Resources tetap menguasai 99,99 persen saham PBT.
Selanjutnya, USD20 juta atau Rp328,4 miliar untuk modal kerja operasional Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS). Sisa dana IPO untuk pelunasan lebih awal pinjaman kepada MDKA berdasar perjanjian utang piutang April 2022. Hingga 4 Agustus 2025, saldo pinjaman Merdeka Resources ke MDKA USD260 juta atau Rp4,26 triliun.
Saat ini, Merdeka Copper Gold menguasai 69,66 persen saham Merdeka Resources, Winato Kartono mengempit 10,31 persen eksemplar, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir menggenggam 6,90 persen, dan terdapat sejumlah pemegang saham lainnya. Per 31 Maret 2025, Merdeka Resources mengemas total liabilitas USD280 juta setara Rp4,58 triliun.
So, jadwal IPO perseroan sebagai berikut. Masa penawaran awal pada 8-10 September 2025. Masa penawaran umum 17-19 September 2025. Penjatahan pada 19 September 2025. Distribusi pada 22 September 2025. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 September 2025. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Trimegah Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas. (*)
Related News

DADA Diramal Lepas dari FCA Jadi Saham Multibagger?

Grup Sinarmas (BSDE) Bakal Kembangkan Proyek MRT Lebak Bulus – Serpong

Belum Usai, Pengendali NSSS Buang Lagi 1,21 Miliar Lembar

Grup Sinarmas (BSDE) Rilis Surat Utang Jumbo Rp3T

TOWR Akui Masih Punya Beban Utang Jumbo Rp50T

Medco Energi (MEDC) Umumkan Buyback Saham Rp815M