EmitenNews.com - Direksi PT Rohartindo Nusantara Luas (TOOL) bisa tersenyum lebar. Pasalnya, saham perdana perseroan di lintasan Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat sambutan hangat. Investor dengan antusias memburu saham perseroan yang ditawarkan dengan skema initial public offering (IPO) tersebut.


Menyusul aksi perburuan itu, saham perdana langsung mentok autorejection atas alias ARA. Itu setelah melambung 44 poin atau 34,6 persen menjadi Rp171 per lembar dari harga IPO Rp127 per lembar. Saham Rohartindo sempat menyentuh level terendah Rp160 per lembar dan tertinggi Rp171 per lembar.


Sepanjang perdagangan, saham Rohartindo transaksikan sebanyak 46.851 lot dengan nilai transaksi Rp801,11 juta. Perseroan menyandang nilai kapitalisasi pasar sejumlah Rp350,55 miliar. Perseroan mencatat saham perdana di papan pengembangan dengan mencatatkan 2,05 miliar lembar. Itu  terdiri dari 1,64 miliar saham pendiri, dan saham IPO 410 juta lembar bernominal Rp50. Dengan membanderol harga IPO Rp127 per lembar, perseroan meraup dana segar Rp52,07 miliar.


Direktur Utama Rohartindo Ronald Hartono Tan mengaku  saham yang ditawarkan pada  masa penawaran 2-5 Agustus 2022 mendapat respon positif investor. Berdasar data, dana terhimpun mencapai Rp2,14 triliun mengakibatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) 106,89 kali dari pooling dengan total 31.227 investor.


Dana hasil IPO, sekitar 54,08 persen untuk membeli aset berupa 3 unit ruko, dan 2 unit gudang untuk pengembangan usaha. Sisanya 45,92 persen untuk modal kerja dalam pengembangan bisnis yaitu penambahan barang-barang inventory perseroan untuk dijual. Barang-barang inventory akan dibeli itu 60 persen untuk penambahan produk perkakas, 20 persen penambahan produk peralatan rumah tangga, dan 20 persen penambahan produk tas dan koper.


Saat bersamaan, perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 205 juta lembar atau 12,5 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Waran akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham baru berhak atas pembelian 1 waran dengan harga pelaksanaan Rp500, yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak diterbitkan, sampai dengan 18 bulan berikutnya. (*)