EmitenNews.com—PT Sari Kreasi Boga Tbk dengan kode saham RAFI sukses mencatatan perdana saham sebagai Perusahaan Tercatat ke-34 pada tahun 2022 dan menjadi Perusahaan Tercatat ke-800 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Pagi ini saham Sari Kreasi Boga (RAFI) disambut aksi beli oleh para investor hingga melonjak 34,92 persen atau 44 poin ke level 170 per saham dengan volume saham ditransaksikan mencapai 89,92 juta, nilai transaksi mencapai Rp15,30 miliar dan frekuensi menyentuh 3.764 kali hingga pukul 09:02 WIB.

 

RAFI yang masuk dalam papan pengembangan untuk kelompok harga saham di bawah  Rp 200, itu mengalami batas penolakan atas atau ARA dalam perdagangan pertama sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

 

PT Sari Kreasi Boga Tbk, Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan baku serta waralaba makanan dan minuman akan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham RAFI di Bursa Efek Indonesia. 

 

Sebanyak 948.090.000 lembar saham telah dilepas ke publik atau setara dengan 30,31% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, dengan harga Rp 126 per lembar saham. Perusahaan menunjuk PT Investindo Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan KB Valbury Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriter. 

 

Pemegang saham mayoritas dari Perseroan saat ini adalah PT Globalasia Capital Investama dengan kepemilikan lebih dari 50%. Adapun rencana penggunaan dana Perseroan nantinya adalah untuk mengakuisisi PT Laziza Rahmat Sentosa dan juga akan dimanfaatkan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.

 

Eko Pujianto, Direktur Utama Perseroan menjelaskan bahwa hal ini merupakan salah satu langkah awal yang bagus untuk kebangkitan UMKM di Indonesia. “Bagi kami ini adalah bentuk kepercayaan dan apresiasi atas perjuangan SKB Food yang bertransformasi dari UMKM dengan gerobak di lantai trotoar menjadi korporasi yang melantai di Bursa Efek Indonesia.” 

 

Sepanjang tahun 2021, Perseroan mencatatkan kinerja positif jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dilihat dari laba bersih yang meningkat sebesar 100%. 

 

“Dengan langkah awal ini, kami berharap dapat menjadi pelopor bangkitnya UMKM di Indonesia”, lanjut Eko Pujianto.