Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional, Bank BTN (BBTN) Kawal Ini

EmitenNews.com - Pemerintah melalui berbagai program berusaha maksimal mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Upaya pemerintah tergolong berhasil, karena berdampak langsung terhadap kebangkitan perekonomian Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi makin membaik, mengindikasikan keberhasilan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Sudah tentu sektor properti menjadi salah satu faktor utama peningkatan ekonomi. Karena itu, pemerintah akan terus menjadikan properti sebagai pendorong tren peningkatan pemulihan ekonomi nasional.
Apalagi sektor properti memiliki multiplier effect, baik dari sisi forward linkage maupun backward linkage, terhadap industri turunannya. Bank Tabungan Negara (BBTN) siap mengawal pemulihan ekonomi nasional melalui pembiayaan perumahan. Pertumbuhan sektor perumahan berpeluang besar menjadi lokomotif percepatan pemulihan ekonomi di tengah tantangan pandemi Covid-19, tahun ini masuk fase ketiga.
”Sebab, secara universal pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya. Oleh karena itu, Bank BTN berkomitmen mengawal, dan mengakselerasikan pemulihan ekonomi nasional,” tutur Direktur Utama Bank Tabungan Negara Haru Koesmahargyo.
Sektor perumahan berkontribusi terhadap product domestic bruto (PDB) secara langsung diikuti dengan multiplier effect kepada 174 sektor lain. Sektor perumahan merupakan sektor padat modal, dan padat karya. ”Jadi, dibutuhkan kurang lebih lima pekerja bangunan atau 500 ribu pekerja untuk pembangunan setiap 100 ribu unit rumah,” tambahnya.
Selain itu, sektor perumahan juga mendorong peningkatan konsumsi produk lokal. Pasalnya, 90 persen bahan bangunan dalam konstruksi bersumber dari produk lokal. Begitu juga dalam hal penerimaan negara, di mana dari setiap unit rumah terjual, pemerintah mendapat penerimaan negara berbentuk pajak Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), BBN, PBB, dan BPHTB.
Sebagai sektor berkontribusi terhadap perekonomian nasional, sektor perumahan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Salah satunya mortgage to PDB Indonesia lebih rendah dibanding negara Asia Tenggara lain, sehingga masih banyak potensi bisa dikembangkan. (*)
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025