EmitenNews.com—Jalan terjal IHSG sepanjang 2022 merupakan tantangan bagi investor domestik menghadapi ketidakpastian pasar, tidak hanya Indonesia, melainkan secara global kondisi ini membuat para investor menahan diri untuk menginvestasikan uangnya. Beruntung, secara year-to-date per 29 Desember, kinerja IHSG masih tercatat positif sebesar 4,23%.
Namun jika kita cermati pergerakan uang selama bulan Desember, capital outflow di bursa saham mencapai Rp 17,99 triliun (source: RTI Business). Ditambah dengan jumlah transaksi IHSG yang semakin surut dan kurang bergairah, yang sempat menyentuh transaksi harian terendah dengan value sebesar Rp 6,38 triliun, tanggal 26 Desember. Padahal sebelumnya, rata-rata value transaksi IHSG di kisaran angka Rp 15-20 triliun.
Dalam kurun waktu 21 tahun terakhir, bulan Desember selalu menunjukan trend kinerja positif, dan biasa identik dengan sebutan “window dressing”. Menjadi bulan yang dinantikan para investor ataupun trader untuk meraup keuntungan, tak terkecuali para MI (Manager Investasi). Namun tampaknya belum terlihat tanda tanda pembalikan keadaan.
Pada akhir perdagangan Kamis, 29 Desember 2022, IHSG sepanjang Desember masih terkoreksi sebesar -3,12%. Tersisa 1 hari, mampukah IHSG membalikkan trend dan mempertahankan tradisi 21 tahunnya? Ataukah kita akan menjadi saksi patahnya tradisi itu?
Related News

Bahlil Yakin Target Lifting 600 Ribu BOPD Tahun Ini Dapat Terkejar

IHSG Ditutup Naik 0,26 Persen, Cek Saham Top Gainers LQ45

DEG, Proparco dan StanChart Akan Danai PLTS Terapung Saguling

Kurikulum Pendidikan Vokasi Kurang Match dengan Pasar Kerja

Sejumlah Industri Korea Ungkap Rencana Tambah Investasi ke Menperin

IHSG Naik 0,44 Persen di Sesi I, KLBF, AMRT, SMGR Top Gainers LQ45