Jaga Paru-paru Dunia, RI Dukung Inisiatif Brasil Atas Konservasi Hutan
Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo dalam KTT Iklim Belem (Belem Climate Summit) dan Leaders Forum peluncuran TFFF di Brasil. Dok. Hashim Djojohadikusumo/CNBC Indonesia.
EmitenNews.com - Indonesia menegaskan komitmennya terhadap aksi iklim global. Untuk itu, pemerintah RI mendukung inisiatif Tropical Forests Forever Facility (TFFF) yang diluncurkan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva di Belem, Brasil. Langkah itu, penting. Terutama untuk memperkuat kolaborasi global lintas pemangku kepentingan dalam menjaga hutan tropis, paru-paru bumi yang sangat vital bagi pencapaian target suhu 1,5°C.
Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan hal itu mewakili Presiden Prabowo Subianto, dalam dua kesempatan penting di sela-sela KTT Iklim Belem (Belem Climate Summit) dan Leaders Forum peluncuran TFFF.
Melalui pidatonya di forum para pemimpin dunia itu, adik kandung Presiden Prabowo itu, memuji kepemimpinan Presiden Lula da Silva dalam mendorong mekanisme pembiayaan inovatif untuk konservasi hutan tropis dunia.
Dalam keterangannya Jumat (7/11/2025), Hashim Djojohadikusumo mengatakan apa yang dilakukan Presiden Brasil itu, langkah penting. “Terutama untuk memperkuat kolaborasi global lintas pemangku kepentingan dalam menjaga hutan tropis, paru-paru bumi yang sangat vital bagi pencapaian target suhu 1,5°C dan tujuan bersama di bawah Perjanjian Paris."
Indonesia menyambut TFFF sebagai skema pembiayaan berkelanjutan yang memberi insentif langsung bagi upaya konservasi, khususnya yang berbasis masyarakat dan dipimpin oleh komunitas adat.
Dalam pernyataannya di Belem Climate Summit, sebagai Utusan Khusus Presiden RI, Hashim menegaskan bahwa Indonesia datang ke Belem dengan pesan jelas. "Indonesia tetap berkomitmen memperkuat aksi iklim nasional, dan siap bekerja sama dengan semua negara untuk mewujudkan aksi iklim yang nyata, inklusif, dan ambisius."
Sebagai pemimpin negara dengan hutan tropis terluas ketiga di dunia, Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia untuk menyamai kontribusi Brasil terhadap TFFF, sebagai wujud nyata solidaritas di antara negara-negara berhutan tropis.
Secara khusus Presiden Lula da Silva menghampiri Utusan Khusus Presiden Indonesia dan menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan dan kehadiran Indonesia. Dalam suasana hangat, Presiden Lula memberikan pelukan erat kepada Hashim dan menitipkan pesan kepada Presiden Prabowo bahwa Indonesia memiliki seorang sahabat di Brasil.
Indonesia mendorong negara maju dan para mitra global untuk berpartisipasi aktif mendukung TFFF. Tidak hanya melalui pendanaan, tetapi juga dengan transfer teknologi, peningkatan kapasitas, dan berbagi pengetahuan. Sasaran akhirnya, agar hutan tropis dunia dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah menegaskan komitmen Indonesia di Sidang Umum PBB untuk mencapai net-zero emission paling lambat tahun 2060 atau lebih cepat, serta menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 8
Komitmen ini tercermin dalam Second Nationally Determined Contribution (SNDC) Indonesia, yang menargetkan pengurangan emisi hingga 1,2-1,5 gigaton CO? pada tahun 2035. Pilar utama komitmen tersebut adalah program Forestry and Other Land Uses (FoLU) Net Sink 2030, yang menargetkan pengurangan bersih 92-118 juta ton CO? pada 2030.
Indonesia juga terus mempercepat transisi energi bersih melalui pengembangan energi terbarukan, biofuel, serta teknologi rendah karbon seperti pembangkit listrik tenaga nuklir. Untuk itu, Presiden Prabowo telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 109 tentang Waste-to-Energy dan Perpres No. 110 tentang Nilai Ekonomi Karbon sebagai instrumen pembiayaan dekarbonisasi nasional. ***
Related News
Karyawan Swasta Jakarta Gratis Naik Transportasi Umum, Cek Syaratnya
Jelang Akhir Tahun 2025, PPATK Ungkap Transaksi Judol Turun Drastis
OTT Ketujuh dalam 2025, KPK Tangkap Bupati Ponorogo Jumat Ini
Diketuai Jimly, Presiden Lantik Komisi Percepatan Reformasi Polri
Wujudkan Proyek Pengganti LPG, ESDM Targetkan Siap Jalan Tahun Depan
Ekspor Fatty Matter, Polri Dalami Modus Penghindaran Pajak CPO





