Jajaki Pengembangan PLTU, Bukit Asam (PTBA) Rangkul Bintan Alumina Indonesia
 
                            EmitenNews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) menjajaki potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Penjajakan potensi kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan awal yang dilakukan Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto, dan Direktur PT BAI, Santony, di Kantor Perwakilan Jakarta PT Bukit Asam Tbk, pekan lalu.
Melalui penandatanganan kesepakatan ini, PTBA dan BAI berencana menjajaki pengembangan PLTU dengan kapasitas minimal 900 MW. PLTU ini ditargetkan dapat mendukung operasional pabrik pemurnian (smelter) alumina milik PT BAI.
“PTBA menyambut baik penandatanganan kesepakatan ini. Hal ini selaras dengan rencana transformasi bisnis perusahaan menjadi perusahaan energi. Kami optimis kerja sama ini nantinya akan membawa manfaat positif bagi perusahaan,” ujar Suryo.
Upaya penjajakan ini sekaligus membuka peluang bagi PTBA mendukung pasokan batu bara untuk pabrik smelter tersebut. Memiliki visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, PTBA tengah melakukan tranformasi bisnis untuk meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Destinasi pertama PTBA dari transformasi bisnis ini adalah menjadi perusahaan berbasis bisnis energi pada tahun 2026 dengan target pendapatan dari sektor energi sebesar 50% dan bisnis batu bara 50%.(fj)
Related News
 
                            Perkuat Fundamental, BMHS Catat Pertumbuhan di Kuartal III-2025
 
                            MHKI Terus Berinovasi Wujudkan Pengelolaan Limbah Berkelanjutan
 
                            Bank Raya (AGRO) Cetak Laba Tumbuh 23 Persen di Kuartal III-2025
 
                            KETR Catat Lonjakan Laba 62%, Pendapatan Tembus Rp607M di Kuartal III
 
                            Green Power (LABA) Jajaki Kemitraan Strategis di Industri Drone
 
                            WIKA Akui Dana Seret, Minta Waktu Tambahan Bayar Sukuk Jatuh Tempo
 
                     
                 
                 
             
                                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
             
            




