EmitenNews.com - Gerak saham Bumi Resources (BUMI) bukan hanya siuman dari tidur. Tidak sekadar mentas dari kelompok saham-saham gocap. Pelan namun pasti, saham emiten di bawah panji Bakrie Group tersebut mulai unjuk aksi.


Laik untuk dikoleksi. Sangat pantas untuk masuk keranjang portofolio para saudagar saham. Blusukan saham Bumi Resources itu, kalau ditilik sejak awal tahun alias year to date (Ytd) telah melambung 116,67 persen. Melejit 77 poin menjadi Rp143 per lembar.


Jauh meninggalkan level awal tahun tepatnya pada 3 Januari 2022 masih bercokol di kisaran Rp66 per lembar. Lompatan saham emiten batu bara itu, ternyata masih konsisten. Pada penutupan perdagangan Kamis, 18 Agustus 2022, saham Bumi Resources parkir di polisi Rp143 per lembar dengan lonjakan 8 poin alias 5,93 persen. 


Lari kencang mantan saham sejuta investor itu menyusul lonjakan harga batu bara menjadi USD400 per ton. Tidak hanya saham Bumi Resources, saham lain berkorelasi dengan batu bara juga akut terkerek. ”Geliat saham Bumi Resources tidak bisa dipisahkan dari kenaikan harga batu bara mencapai USD400 per ton,” tutur Analis Kanaka Hita Solvera (KHS) Andhika Cipta Labora.


Penguatan saham Bumi Resources akan terus berlanjut. Mesin penggerak saham perseroan juga belum berhenti menggeliat.  Nantinya, pegerakan saham Bumi Resources akan menjangkau level RpRp150-154 per lembar. ”Itu level selanjutnya,” imbuh Andhika. (*)