EmitenNews.com - PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) mematok harga perdana dalam Initial PUblic Offering (IPO) sebesar Rp100 per lembar. Harga tersebut dipatok paling rendah dari penawaran awal atau book building di kisaran harga  Rp100-Rp110 per lembar. 

 

KSEI dalam pengumuman resmi Kamis (23/11) menyampaikan Perusahaan Peternakan dan Rumah Potong Ayam tersebut mulai menggelar Penawaran Umum pada: 24 – 28 November 2023 dengan melepas sebanyak 800 juta saham baru setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada nilai nominal Rp25 per lembar. Dana yang bakal diraup dari IPO ini sebesar Rp80 miliar

 

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek  UOB Kay Hian Sekuritas (AI)

 

Dalam prospektus AYAM akan menggunakan dana hasil IPO sekitar Rp40, 6 miliar  untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kandang pengembangbiakan ayam.

 

Tanah seluas 61,1 hektar itu milik pemegang saham utama sekaligus Komisaris Utama (Komut), yakni Singgih Januratmoko dan keponakannya, Fransiskus Xaverius Suharno.

 

Kemudian, sebesar Rp15.520.423.750 miliar dari dana IPO untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pembangunan fasilitas penetasan baru. Tanah ini juga milik saudara kandung Singgih Januratmoko yakni Jatmiko Febianto Putro.

 

Lalu, sebesar Rp11.537.100.750 dana hasil IPO untuk pelunasan seluruh utang usaha kepada PT Janu Putra Abadi (JPA) selaku Entitas Asosiasi Perseroan dimana penyertaan Perseroan adalah sebesar 20 persen.Sedangkan Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja  seperti pembelian induk ayam.

 

Adapun jadwal Pelaksanaan IPO sebagai berikut:

 

- Efektif : 22 November 2023.