EmitenNews.com -Menjelang aksi korporasi right issue yang akan digelar oleh PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) dalam waktu dekat ini, para pemegang saham dengan jumlah besar di dalam tubuh emiten perbankan ini malah meninggalkannya.

Kali ini pemegang saham dengan jumlah besar yang turut melepas kepemilikannya adalah Liang Xian Ltd yang merupakan pemegang 1,46 miliar lembar atau 12,39% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Merujuk data perubahan kepemilikan saham MAYA yang dikutip dari laman BEI, Liang Xian Ltd mengeksekusi 1.356.733.913 lembar saham senilai Rp20 per saham, atau total penjualan mencapai Rp27,13 miliar. Harga jual mereka jauh berada di bawah harga pasar MAYA pada tanggal yang sama sebesar Rp177-Rp180 per lembar.

Berdasarkan keterangan resmi MAYA yang ditandatangani oleh Thomas Arifin selaku Wadirut dan Peter Suwardi sebagai Direktur, Jakarta, Senin (15/1/2024), Aksi mereka juga terekam di pasar negosiasi pada 19 Desember 2023, sepuluh hari sebelum MAYA mendapatkan izin efektif penyelenggaraan rights issue pada 29 Desember 2023.

Mengacu kesamaan volume transaksi dan anggota bursa, maka sifat negosiasi MAYA ini terhitung sebagai crossing saham atau transaksi tutup sendiri, yang merupakan kesepakatan dua pihak dengan difasilitasi oleh anggota bursa (sekuritas) yang sama.

Broker yang membantu transaksi mereka adalah PT Anugerah Sekuritas Indonesia. Anggota bursa berkode ID itu membantu mentransaksikan 13,56 juta lot saham MAYA, sesuai dengan total volume saham yang dijual oleh Liang Xian Ltd.

Alhasil, kepemilikan Liang Xian Ltd atas MAYA kini hanya tersisa 109.300.000 saham atau setara 0,92%. Tentu persentase ini bakal tidak terlihat dalam laporan efek terdaftar milik Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) yang berada di atas 5%.

Diketahui, Liang Xian Ltd merupakan lembaga asing yang bertempat di Vistra Corporate Service Center, Virgin Island British atau Kepulauan Virgin Britania/British Virgin Islands yang merupakan sebuah wilayah luar negeri Britania Raya di wilayah Karibia.

Sebelumnya, Cathay Life Insurance Co Ltd juga telah menjual saham Bank Mayapada (MAYA). Cathay Life diketahui mendivestasi 7.686.600 helai alias 7,68 juta eksemplar. Transaksi penjualan saham emiten bank asuhan Dato Sri Tahir itu, dibantu Bank HSBC.

Transaksi dilakukan secara bertahap. Yaitu, periode 3,4,5,8, dan 9 Januari 2024. Pada 3 Januari 2024, Cathay Life menjual 701.600 lembar. Lalu, pada 4 Januari 2024, mendivestasi 1.431.700 eksemplar. Kemudian, pada 5 Januari 2024 lego 2 juta helai.

Berikutnya, pada 8 Januari 2024, Cathay Life melepas 2 juta lembar. Dan, terakhir pada 9 Januari 2024, Cathay Life membuang 1.553.300 saham. Menyusul penuntasan transaksi itu, timbunan saham Cathay Life Tersisa 2,27 miliar lembar setara 19,19 persen dari periode sebelum transaksi dengan donasi 2,27 miliar helai alias 19,26 persen.

Pada 2 Januari 2023 lalu, Cathay Life melepas 12.050.000 helai alis 12,05 juta eksemplar. Penjualan itu, dibantu Bank HSBC Indonesia. Menyusul aksi tersebut, timbunan saham emiten bank asuhan Dato Sri Tahir dalam genggaman Cathay Life menjadi 2,27 miliar eksemplar alias setara dengan porsi kepemilikan 19,26 persen.

Mengalami reduksi dari periode sebelum transaksi dengan donasi sekitar 2,29 miliar lembar. Tabungan saham sebanyak itu, selevel dengan koleksi tidak kurang dari porsi kepemilikan 19,36 persen. 

Per 31 Desember 2023, pemegang saham Bank Mayapada antara lain Unity Rise Ltd 864,72 juta helai alias 7,31 persen. Galasco Investments 1,49 miliar lembar atau 12,67 persen. JPMCB Na Re-Cathay 2,29 miliar lembar atau 19,36 persen. 

Mayapada Karunia 3,53 miliar eksemplar alias selevel dengan porsi 29,89 persen. Mayapada Kasih mengempit 563,86 juta lembar setara 4,77 persen. Dato Sri Tahir 567,27 juta lembar setara dengan 4,79 persen. Dan, masyarakat - non warkat - Scripless 2,1 miliar eksemplar atau 17,78 persen.