EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan update agenda kunjungan kerjanya selama di Jepang kepada para wartawan secara daring pada Selasa (14/02) di Wisma KBRI Tokyo.


Menkeu mengatakan bahwa kunjungan kerja ini adalah dalam rangka untuk terus meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Jepang yang sudah terjalin sangat baik selama ini, serta untuk menghadiri beberapa undangan yang penting selama dua hari terakhir.


“Pertama saya menghadiri undangan KEIDANREN (13/02) untuk memberikan briefing kepada para CEO perusahaan maupun para pimpinan perusahaan swasta di Jepang yang memiliki operasi seluruh produknya yang terutama di region dan di Indonesia,” jelas Menkeu.


Di dalam pertemuan tersebut, selain Menkeu memberikan update mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi terutama APBN-Fiskal dalam menangani pandemi Covid-19 dan juga dari sisi pemulihan ekonomi. Menkeu juga memberikan penjelasan mengenai Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini.


Selain itu, di kesempatan tersebut Menkeu menyampaikan update terkini perkembangan dan prospek ekonomi Indonesia yang cukup impresif di tengah gejolak dan perlambatan ekonomi global, arah kebijakan pembangunan ekonomi hijau di Indonesia khususnya terkait Energy Transition Mechanism (ETM).


Ia menyampaikan juga pembahasan mengenai peluang investasi di IKN termasuk berbagai insentif yang akan diberikan Pemerintah terkait pembangunan IKN, serta investasi di bidang sektor keuangan yang kaitannya dengan telah diundangkannya UU P2SK.


Sore hari (13/02) Menkeu bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang, Suzuki yang merupakan kawan baik dan selama ini memberikan dukungan kepada Indonesia di Presidensi G20. Menkeu Suzuki memberikan penghargaan dan juga menyampaikan bahwa Indonesia sangat berhasil dalam mengelola G20 dalam suasana yang sangat sulit.


"Menkeu Suzuki juga menyampaikan dukungannya terhadap komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim termasuk skema Energy Transition Mechanism dalam rangka mempercepat transisi energi bersih, serta dukungannya terhadap Keketuaan Indonesia pada ASEAN dan ASEAN+3 2023 serta mendukung inisiatif pembaharuan agar skema Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) dapat lebih flexibel dalam menopang ketahanan ekonomi dan keuangan regional kedepannya," ungkapnya.


Selanjutnya, Menkeu Suzuki mengatakan bahwa Jepang akan mendukung peningkatan kapasitas dan peran AMRO, khususnya untuk ASEAN+3 Finance Process, dengan menjajaki inisiatif baru dan memperkuat tata kelola dan inklusivitas.


Pada hari kedua (14/02) Menkeu mengatakan bahwa ia hadir dalam acara Joint Conference IMF-JICA. Konferensi ini menjadi forum bagi para Menteri dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara Asia dan Pasifik, serta pejabat IMF dan JICA untuk bertukar pandangan mengenai perkembangan terkini pasca pandemi.


Terakhir, Menkeu juga bertemu dengan deputy managing director IMF dalam rangka untuk melihat dan meng-update kondisi perekonomian global dan regional terutama di kawasan Asia, untuk mendapatkan insight mengenai prospek dari pemulihan ekonomi dunia dan tantangan-tantangan yang dihadapi untuk tahun 2023 dan ke depan.(*)