EmitenNews.com -Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dikutip Kamis (14/12/2023) mengungkapkan jumlah investor pasar modal Indonesia pada November 2023 menembus 12 juta atau tepatnya 12.027.686 investor. Jumlah itu melonjak 16,6% dari Desember 2022 atau dalam 11 bulan terakhir (YTD). Lonjakan jumlah investor didukung meningkatnya kesadaran masyarakat berinvestasi, dukungan infrastruktur dan kemudahan regulasi oleh otoritas, serta inovasi teknologi oleh pelaku industri.

Sepanjang 2023 hingga November, terdapat penambahan 1,71 juta investor baru pasar modal. Sebulan terakhir atau dibandingkan Oktober 2023, jumlah investor pasar modal bertambah 144.102 investor atau naik 1,2%. Kenaikan itu ditopang meningkatnya jumlah investor reksadana yang mencapai 11,28 juta pada November, atau melesat 17,46% dalam 11 bulan terakhir (YTD) dan bertambah 1,27% sebulan terakhir. Jumlah investor reksadana ada penambahan 1,67 juta YTD dan bertambah 142.634 investor sebulan terakhir.

Kemudian jumlah investor saham dan surat berharga lainnya pada November 2023 mencapai 5,17 juta, naik 16,5% dari Desember 2022 (YTD) atau dalam 11 bulan terakhir, ada penambahan 735.568 investor baru. Sebulan terakhir, jumlah investor saham dan surat berharga lainnya naik 1,3% atau ada penambahan 69.407 investor baru.

Tidak berbeda, jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) juga melesat 19,9% dari 831.455 investor pada Desember 2022 jadi 992.787 investor pada November 2023. Jumlah itu mencerminkan penambahan jumlah investor baru SBN 161.332 sepanjang 11 bulan terakhir (YTD). Sebulan terakhir, jumlah investor SBN naik 1,58% dari 977.267 investor jadi 992.787 investor, atau ada penambahan jumlah investor baru SBN 15.520.

Meskipun terjadi peningkatan sejatinya kenaikan jumlah investor pasar modal, reksadana, saham dan SBN melambat. Sebab pada akhir 2022, jumlah investor pasar modal melesat 37,68%, jumlah investor reksadana melonjak 40,41%, jumlah investor saham dan surat berharga lainnya melompat 28,64%, serta jumlah investor SBN meroket 36,05%.

Total jumlah investor pasar modal merupakan jumlah Single Investor Identification (SID) yang tercatat di KSEI, dan bukanlah merupakan total penjumlahan dari investor reksadana, saham dan SBN. Sebab biasanya seorang investor bisa berinvestasi di lebih dari 1 instrumen, yakni reksadana, saham hingga SBN.

Dari sisi usia, investor dengan usia kurang dari 30 tahun mendominasi atau menyumbang 55,65% terhadap total jumlah investor pada November 2023. Kemudian diikuti investor usia 31-40 tahun yang menyumbang 23,51%. Gabungan keduanya yakni investor dengan usia 40 tahun ke bawah menyumbang 79,16% terhadap total jumlah investor, atau hampir 80%. Namun dari sisi nilai aset, investor dengan usia di atas 60 tahun merupakan penyumbang terbesar atau mencapai Rp867 triliun.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat sebelumnya menyampaikan investor pasar modal mengalami pertumbuhan yang konsisten selama beberapa tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan upaya KSEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization dalam mendorong jumlah investor.

KSEI memiliki beberapa rencana inisatif yang terdiri dari 35 program kerja, dengan 14 diantaranya merupakan program strategis. Inovasi KSEI yang dilakukan secara berkesinambungan merupakan wujud komitmen untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia, termasuk target jumlah investor pasar modal mencapai 20 juta investor, sesuai dengan roadmap pasar modal Indonesia tahun 2023-2027 yang diluncurkan OJK.

Bentuk nyata dari komitmen itu antara lain KSEI mendapatkan persetujuan operasional sebagai peserta BI-FAST pada 31 Januari 2022. Bergabungnya KSEI sebagai peserta BI-FAST adalah untuk mendukung peningkatan efisiensi transaksi di pasar modal Indonesia, khususnya investor ritel. KSEI merupakan satu-satunya anggota BI-FAST non-bank di antara 77 anggota BI-FAST. Bergabungnya KSEI sebagai peserta BI-FAST menjadi pendukung beberapa pengembangan infrastruktur yang tengah dilakukan KSEI.