EmitenNews.com - Kabar baik pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Dalam sepekan terakhir, tambahan kasus harian Covid-19 selalu di bawah angka 1.000 penderita. Rabu (20/10/2021) ini, bertambah 914 kasus baru, sedikit lebih besar dari kemarin, Selasa (19/10/2021) yang 903 orang. Semoga pandemi virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) benar-benar melandai.

 

Dengan tambahan baru sebanyak 914 kasus itu, total penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, kini menjadi 4.237.201 kasus positif Corona. Demikian terhitung sejak kasus perdana diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020). Penderita pertama ini menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru itu, Rabu sore, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, sejak Selasa (19/10/2021) siang hingga Rabu pukul 12.00 WIB. Siapa pun bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.

 

Satgas Penanganan Covid-19 juga mengumumkan informasi tentang penderita infeksi virus SARS-CoV-2, yang berhasil sembuh. Hari ini penderita yang sembuh dari kasus virus Corona bertambah 1.207 orang, sehingga menjadi sebanyak 4.077.748 orang yang dinyatakan negatif Covid-19.

 

Meski begitu jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia juga bertambah. Hari ini ada 28 orang yang dinyatakan tutup usia akibat infeksi virus Corona. Dengan begitu total sebanyak 143.077 orang pasien Covid-19 yang dipastikan telah menghembuskan nafas terakhir.

 

Mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ingatlah untuk mentaati imbauan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Demikian ikhtiar untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin (2/3/2020). Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air, dan kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum ada. ***