EmitenNews.com - Kalangan DPR RI mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelisik kerugian investasi Telkom di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad menilai, investasi atau penyertaan modal PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berpotensi merugikan negara. Investasi itu dinilai janggal, sarat konflik kepentingan, hingga berpotensi merugikan keuangan negara.


Dalam keterangannya kepada pers, seperti dikutip Selasa (6/12/2022), Kamrussamad mengatakan, investasi Telkomsel di GOTO berpotensi merugikan keuangan BUMN yaitu Telkom Indonesia sebagai holding.


Beberapa hari lalu, harga saham GOTO terpantau mengalami tren penurunan. Bahkan, menyentuh level auto reject bawah (ARB) atau batasan maksimum dari penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan di bursa efek.


Pada Kamis (1/12/2022), saham GOTO ambles 6,62 persen menyentuh level ARB ke Rp141 per saham pada pembukaan perdagangan. Turun 10 dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp151 lembar. Padahal, harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham GOTO di angka Rp338 per lembar saham.


Karena itulah Kamrussamad mendorong Otoritas Jasa Keuangan segera memeriksa emiten GOTO, untuk memastikan apakah aksi korporasi tersebut benar-benar terlibat sarat konflik kepentingan. OJK, kata dia, harus melakukan pemeriksaan terhadap emiten GOTO, untuk memastikan ada tidaknya konflik kepentingan dalam proses persetujuan Initial Public Offering (IPO).


Ekonom yang juga Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengungkapkan, GOTO hanyalah perusahaan yang kelihatannya besar. Padahal, isinya sebenarnya hampa.


“Bisnisnya tergantung dari ‘bakar duit’. GOTO tidak pernah mendapat untung selama berdiri 10 hingga 12 tahun lalu. Total akumulasi rugi GOTO per 30 September 2022 sudah mencapai Rp99,3 triliun. Sekarang pasti sudah lebih dari Rp100 triliun," katanya.


Anthony juga mempertanyakan langkah penyertaan modal Telkomsel terhadap GOTO. Anehnya, kata dia, Telkomsel yang merupakan bagian dari BUMN mengapa mau membeli saham GOTO yang jelas-jelas sedang rugi, dan kemungkinan besar tidak bisa memperoleh untung. “Apakah ada yang paksa beli? Siapa? Perlu diusut?."


Menurut Anthony, membeli saham GOTO dengan kondisi perusahaan rugi terus seperti itu, berarti Telkomsel dengan sadar, dan sengaja, melakukan spekulasi, tepatnya gambling, dengan taruhan sebesar nilai pembelian saham Rp6,4 triliun itu.


Anthony mencatat, dengan menggunakan harga Rp141 per saham, Telkomsel mengalami rugi Rp3,06 triliun dari investasi di saham GOTO. "Memang rugi ini fluktuatif. Artinya, masih bisa membesar lagi. Karena harga saham GoTo masih sangat mungkin turun lagi. Maka itu, kerugian investasi Telkomsel ini akan menjadi kerugian negara, yang disengaja." ***