EmitenNews.com — PT OBM Drilchem Tbk (OBMD), produsen bahan aditif berteknologi serat untuk aktivitas pengeboran membukukan penjualan naik 80,5% dari Rp 14,29 miliar pada kuartal I-2021, menjadi Rp 25,80 miliar di kuartal I-2022.

 

Salah satu faktor yang mendorong bertumbuhnya penjualan adalah adanya target pemerintah yang mendorong penggunaan produk lokal, dimana saat ini OBMD memiliki sertifikat TKDN dengan content lokal sebesar 100% dan target pemerintah dalam mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030. Sekedar gambaran penjualan lokal perseroan sebesar Rp 20,69 miliar atau 80,19% dari total penjualan kuartal I-2022 dan terjadi peningkatan 163,23% jika dibandingkan kuartal I-2021.

 

"Pencapaian kinerja kuartal pertama perseroan ini memberikan gambaran lebih jelas bagaimana komitmen dari manajemen OBMD untuk mencapai target penjualan Rp 94 miliar pada tahun ini. Sampai bulan Mei 2022, pencapaian penjualan telah melebihi 50% dari total target, sehingga kami optimis penjualan sampai akhir tahun akan melampaui target penjualan 2022," papar Wakil Direktur Utama OBMD Ivan Alamsyah dalam keterangan resmi, Jumat (10/6/2022).

 

Dalam hal ini Ivan juga menuturkan bahwa saat ini perseroan telah memiliki beberapa kontrak baru baik dalam mau pun luar negeri, diantaranya dengan Elnusa, COSL Indonesia dan ONGC India dengan total kontrak senilai US$ 7 juta atau Rp 96 miliar. "Selain itu saat ini kami sedang melakukan penjajakan tahap akhir kontrak baru dengan beberapa perusahaan minyak besar dengan reputasi yang sangat baik," tambahnya.

 

Selain itu, perseroan sambung Ivan terus menjalankan strategi yang telah dibuat sejak awal tahun 2022, yaitu dengan terus memperluas kerja sama dengan distributor di luar negeri dan juga melakukan beberapa test lab. "Dilakukannya  test lab  dengan beberapa operator dan  mud company  yang membuktikan bahwa produk OBMD unggul dibandingkan  competitor , sehingga dapat meningkatkan  positioning  OBMD di  market ," jelasnya.

 

Dengan kondisi likuiditas yang sangat baik, perseroan juga mengalokasikan Capex   sebesar Rp 3,8 miliar untuk pembelian Gudang di Balikpapan dan pembelian  spare part  mesin, yang dihasilkan dari  operating profit  perusahaan, dan saat ini juga perseroan tidak mengandalkan hutang dalam menjalankan operasional perusahaan.