EmitenNews.com—Saham PT Atlas Resources Tbk (ARII) terus mengalami lonjakan harga hingga menjadi perhatian dari Bursa Efek Indonesia. Volatilitas transaksi saham emiten tambang ini memang sangat mencolok beberapa hari terakhir setelah perseroan mengantongi restu dari pemegang sahamnya untuk melakukan aksi korporasi.

 

Saham ARII yang sebelumnya hanya di transaksikan sebanyak puluhan kali terus merangsek naik. Sejak 18 Juli 2022 terpantau frekuensi saham ARII melonjak hingga ratusan kali. pada 18 Juli sebanyak 208 kali dengan nilai transaksi Rp420,66 juta dan volume sebanyak 2.265.600 saham.

 

Pada 19 Juli tercatat frekuensi sebanyak 146 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp62,10 juta dan jumlah saham ditransaksikan sebanyak 345.500 saham

 

Pada 20 Juli frekuensi sebanyak 470 kali dengan nilai transaksi Rp160,17 juta dan volume saham sebanyak 813.700 saham.

 

Sedangkan pada 21 Juli terpantau frekuen saham ARII sebanyak 165 kali dengan nilai transaksi Rp66,05 juta dan volume saham ditransaksikan 330.900 lembar saham.

 

Volatilitas transaksi saham ARII membuat BEI, coba mengulik informasi manajemen emiten ini. Presiden Direktur ARII Andre Abdi menjelaskan, pemegang saham Perseroan telah menyetujui agenda Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan jumlah sebanyak-banyaknya 300.000.000 lembar saham atau sebesar 9,58% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada tanggal 19 Juli 2022.

 

" Persetujuan tersebut dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal," kata Andre.

 

Andre menambahkan, perseroan mendapatkan keterangan dari pemegang saham utama bahwa pemegang saham utama telah melakukan penjualan saham Perseroan yang dimilikinya secara langsung sebanyak 70 juta lembar pada tanggal 10 Juni 2022 dan telah dilaporkan kepada OJK dan BEI dengan nomor surat 002/AA-AR/VI/2022 pada tanggal 16 Juni 2022 oleh pemegang saham utama.

 

Sedangkan untuk saat ini pemegang saham utama belum memiliki rencana lebih lanjut terkait kepemilikan sahamnya di Perseroan dalam waktu dekat.