EmitenNews.com - SLJ Global (SULI) mengantongi restu private placement senilai Rp319,6 miliar. Itu dengan menerbitkan 2.130.705.416 saham dengan harga pelaksanaan Rp150. Pengeluaran saham anyar itu, dibalut dengan nilai nominal Rp100.


Private placement tersebut restrukturisasi utang kepada sejumlah kreditur. Yaitu, Mataram Limited Pte, Ltd Rp125,1 miliar menjadi saham 840.703.644 lembar, Mr Hui Pak Kong Rp15,71 miliar menjadi saham 104.733.333 helai, PT Borneo Karya Persada Rp43 miliar menjadi saham 286.666.667 lembar, PT Sani Mardani Resources Rp12,67 miliar menjadi saham 84.509.628 lembar. 


Pelayaran Sentra Arung Makmur Rp44,47 miliar menjadi saham 296.528.691 helai, PT Putra Buana Indonesia Wood  Industry Rp49,07 miliar menjadi saham 327.182.564 eksemplar, dan Joshua Tree Investment Rp28,52 miliar menjadi saham 190.195.733 helai. 


Dengan Pengeluaran saham baru dari portepel itu, modal ditempatkan dan disetor perseroan menjadi 6,2 miliar lembar dari sebelumnya hanya 4,07 miliar lembar. Pemegang saham akan mengalami dilusi 34,32 persen dengan jumlah saham tidak mengalami perubahan alias tetap.


Aksi dilakukan untuk mengonversi seluruh utang menjadi modal saham guna memperbaiki rasio solvabilitas seperti rasio utang terhadap ekuitas perseroan baik dari perubahan utang ke saham, berkurangnya beban keuangan, dan kemudahan memperoleh tambahan modal kerja di masa mendatang.


Selanjutnya, perseroan mendapat restu private placement 407.691.680 saham. Penerbitan saham baru itu setara 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Pengeluaran saham anyar tersebut, dibalut dengan nilai nominal Rp100.


Dana hasil private placement setelah dikurangi biaya-biaya, untuk peningkatan modal kerja, perbaikan mesin, penambahan kapasitas produksi, perkembangan, ekspansi kegiatan usaha, dan lain-lain. Perseroan yakin private placement akan memperkuat struktur permodalan, dan keuangan. 


Perseroan berharap penambahan jumlah saham beredar, akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, perseroan berharap mendapat sumber pendanaan selain dari fasilitas pinjaman. Dengan private placement itu, restrukturisasi utang, dan penambahan modal 10 persen diharap memperbaiki struktur keuangan, dan tambahan modal kerja di masa mendatang.


Saat ini, perseroan masih dalam tahap penjajakan terhadap beberapa calon pemodal akan terlibat private placement. Perseroan berharap partisipasi calon pemodal baru akan membawa dampak positif terhadap kinerja perseroan di masa mendatang. Dengan begitu, jumlah saham beredar menjadi lebih likuid. 


Nah, kedua agenda tersebut telah mengantongi restu dari para pemodal dalam RUPSLB pada 30 November 2023 lalu. Rapat berlangsung pukul 10.00 WIB hingga tuntas. Rapat berlangsung di Capital Place, Lantai 28, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 18 RT06, RW01, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12710 . (*)