EmitenNews.com—PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menguras kas untuk aktivitas operasional sebesar Rp304,24 miliar pada semester I 2022.


Pasalnya, penerimaan dari pelanggan 'hanya' sebesar Rp1,345 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp1,338 triliun.


Selain itu, pembayaran kepada karyawan sebesar Rp198,13 miliar dan pembayaran bunga senilai Rp113,8 miliar.


Namun, emiten kawasan industri itu dapat membukukan laba bersih sebesar Rp79,513 miliar, atau membaik dibanding semester I 2021 yang menderita rugi bersih sebesar Rp190,82 miliar.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit SSIA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/8/2022).


Rinciannya, pendapatan naik 77,9 persen menjadi Rp1,548 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan jasa konstruksi sebesar 76,2 persen menjadi Rp1,142 triliun.


Senada, pendapatan hotel naik 153,6 persen menjadi Rp175,15 miliar.


Bahkan, penjualan tanah kawasan industri terbang 1380 persen menjadi Rp74,669 miliar.


Lalu, pendapatan sewa, parkir, jasa pemeliharaan dan utilitas tumbuh 1,5 persen menjad Rp148,69 miliar.


Walau beban langsung membengkak 72,5 persen menjadi Rp1,253 triliun, tapi laba kotor tetap naik 104 persen menjadi Rp294,78 miliar.


Menariknya, perseroan membukukan keuntungan penjualan investasi senilai Rp207,76 miliar.


Dijelaskan, perseroan pada tanggal 28 April 2022 menjual PT SLP Internusa Karawang kepada Frases Property Thailand Pte Ltd senilai Rp562,27 miliar.


Alhasil perseroan membukukan laba usaha senilai Rp239,75 miliar.


Sementara itu, kewajiban bertambah 10,6 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp4,096 triliun.


Sedangkan ekuitas tumbuh 1,7 persen menjadi Rp4,119 triliun. Sehingga aset perseroan meningkat 5,9 persen menjadi Rp8,216 triliun.