Kasus Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Anak
Polda Metro Jaya menetapkan seorang tersangka dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta. Dok. Okezone.
EmitenNews.com - Polda Metro Jaya mengumumkan tersangka dalam insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) lalu. Karena masih di bawah umur, tersangka disebut anak yang berkonflik dengan hukum (ABH). Ia adalah siswa yang mengalami luka dalam insiden tersebut, dan dirawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Terduga pelaku ditetapkan sebagai ABH karena masih di bawah umur.
"Dari hasil sidik sementara anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH yang terlibat dalam ledakan merupakan siswa SMA aktif bertindak secara mandiri, tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (11/11/2025) sore.
Dalam penyelidikan kasus ledakan itu, Irjen Asep mengatakan polisi telah memeriksa 16 saksi termasuk korban, guru, siswa, keluarga ABH tersebut, dan terduga pelaku. Selain itu, kepolisian pun sudah melakukan penggeledahan rumah ABH itu.
Dalam peristiwa ledakan, Jumat (7/11/2025), di masjid sekolah saat salat Jumat itu, sedikitnya 96 terluka dan menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satu korban luka adalah terduga pelaku.
Informasi yang ada menyebutkan, terduga pelaku sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), lalu dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada awal pekan ini.
Pemindahan lokasi perawatan itu dilakukan guna memudahkan proses pemeriksaan setelah kondisi terduga pelaku memungkinkan untuk dimintai keterangan.
Pelaku kerap mengunjungi komunitas daring khususnya forum dan situs darknet
Sementara itu, Densus 88 Antiteror Polri mengungkap aktivitas berselancar di dunia maya oleh terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta. Kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana, pelaku kerap mengunjungi komunitas daring khususnya di forum dan situs darknet sebelum melancarkan aksinya.
Situs yang dikunjungi oleh terduga pelaku itu memuat video atau foto terkait perang, pembunuhan hingga aksi-aksi sadis lainnya.
"Situs uang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," ujar AKBP Mayndra Eka Wardhana kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Terduga pelaku juga sempat mengungkapkan kekesalannya lewat tulisan dan gambar. Terduga pelaku mengungkapkan kekesalannya itu dengan membuat sebuah tulisan di dalam kel
"Dari hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan, tetapi tidak secara frontal. Menyampaikan dengan tulisan, gambaran-gambaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Senin.
Kombes Budi Hermanto mengingatkan kepada pihak sekolah maupun orang tua untuk lebih peka terhadap kondisi para siswa, termasuk curhatan yang mereka sampaikan.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB, di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat berlangsung. Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, korban luka dalam peristiwa itu tercatat ada sebanyak 96 orang.
Densus 88 Antiteror Polri menyebut terdapat tujuh peledak yang dibawa oleh terduga pelaku ke SMAN 72 Jakarta. Dari total peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi berbeda.
Polisi mengungkapkan, tiga peledak lainnya belum digunakan dan sudah disita oleh petugas untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sejauh ini baru satu terduga pelaku yang ditetapkan, dan dipastikan tidak ada hubungan dengan jaringan teroris tertentu. ***
Related News
Kejagung Sidik Kasus Baru, Korupsi Minyak Mentah di Petral 2008-2017
Buka Peluang Kerja Penyandang Disabilitas, Gubernur Pramono Bersyukur
Kemenkeu Mengajar 10, Purbaya Cerita Berbagai Krisis Ekonomi ke Siswa
Penyidikan Kasus Whoosh Jalan Terus, KPK Fokus Pengadaan Lahan
Gelar Pahlawan Untuk Marsinah, Keluarga Titip Pesan Hapus Outsourcing
Jadi Kepala BRIN, Arif Satria akan Fokus Riset Pangan, Energi dan Air





