EmitenNews.com -Komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat transformasi layanan kesehatan di seluruh pelosok Indonesia terus diwujudkan melalui pembangunan RSUD KH. Muhammad Thohir di Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Pembangunan RSUD KH. Muhammad Thohir menjadi bukti nyata bahwa transformasi sistem kesehatan nasional tidak hanya dibangun dari pusat kota, namun juga dari wilayah terluar.

Sebagai rumah sakit tipe C, RSUD ini dirancang dengan layanan unggulan penanganan lima penyakit prioritas nasional: stroke, jantung, kanker, ginjal, serta kesehatan ibu dan anak. Proyek ini hadir sebagai solusi konkret bagi masyarakat Krui, wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang sempat menjadi perhatian publik akibat video viral seorang ibu hamil yang harus ditandu berjam-jam demi mendapatkan layanan medis.

Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin mengatakan Rumah sakit ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol keadilan sosial. Setiap anak bangsa berhak atas layanan kesehatan yang bermutu, di mana pun mereka berada. "Selamat untuk teman teman PTPP, Bangun yang bagus dan cepat," ujar Budi Gunadi memberi semangat.

Turut hadir dalam seremoni pembangunan, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan apresiasi atas sinergi pusat dan daerah. “Semoga pembangunan RS M. Thohir bermanfaat dalam peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Pesisir Barat. Kita ingin rakyat di Krui memiliki harapan dan akses kesehatan yang cepat dan layak,” ujar Muzani.

Dukungan juga datang dari Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI (Purn) A.M. Putranto, yang berharap rumah sakit ini menjadi aset pelayanan publik yang maksimal, “Semoga RSUD M. Thohir memberi manfaat luas bagi masyarakat Kabupaten Krui dan sekitarnya. Saya berharap para pejabat daerah bekerja dengan hati, profesional, dan penuh rasa syukur,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Pesisir Barat Dedi Irawan menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada pemerintah pusat, “Ini menjadi tonggak sejarah baru bagi pelayanan kesehatan kami. Kami merasa diperhatikan. Semangat dan kejar target!” harapnya.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menjelaskan inovasi juga menjadi kunci percepatan dan efisiensi pembangunan. “Kami menggunakan teknologi seperti Carmix untuk solusi pencampuran beton karena tidak tersedia batching plant di sekitar lokasi. Kami juga menggunakan bata ringan sebagai bekisting struktur bawah yang lebih efisien dan mendukung ekonomi lokal. Selain itu, beberapa inovasi lain diterapkan untuk mempercepat pekerjaan pelat.”

Proyek ini dilaksanakan oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan. Dengan nilai kontrak sebesar Rp141,06 miliar, pembangunan rumah sakit ini dijadwalkan rampung dalam 290 hari kalender, sejak 17 Maret hingga 31 Desember 2025. Hingga awal Agustus, progres konstruksi telah mencapai 13,93%, melampaui target rencana sebesar 12,44%.

“Pembangunan RS ini adalah komitmen bersama untuk menghadirkan layanan yang adil, berkualitas, dan membangun SDM kesehatan lokal. PT PP (Persero) Tbk bangga menjadi bagian dari visi besar Indonesia Maju 2045," tutup Joko.