EmitenNews.com - PT Bentoel Internasional (RMBA) mematok go private tuntas tahun ini. Proses itu dipastikan tidak berdampak negatif pada kinerja perseroan. Proses perubahan status tersebut masih berlanjut.


”Proses berjalan dibantu konsultan berpengalaman. Kami ingin memastikan patuh aturan perundang-undangan berlaku,” tutur Direktur Bentoel Internasional Dinar Shinta Ulie.


Proses go private itu, diharap selesai tahun ini. Di mana, tingkat partisipasi pemegang saham independen mencapai 7 persen. Dalam proses itu, perseroan telah mendaftarkan permohonan Penetapan Ketidakhadiran (Afwezigheid) terhadap sebagian pemegang saham perseroan yang tidak diketahui keberadaannya dan/atau tidak dapat dijangkau dalam go private.


Permohonan itu, terdaftar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) dengan nomor 263/Pdt.P/2022/PN.Jkt.Sel pada 21 Maret 2022, dan telah dikabulkan pada 14 Juli 2022. Sekadar informasi, perseroan telah melakukan tender offer sukarela untuk membeli saham milik publik dengan harga pelaksanaan Rp1.000 per saham sampai 7 Maret 2022.


Sementara pemegang saham perseroan mengangkat William Lumentut sebagai presiden direktur, dan Thomas Christian sebagai direktur. Itu setelah Faisal Salif sebagai presiden direktur dan Martin Artur Guest selaku direktur undur diri. Dengan pengangkatan dua amunisi baru itu, formasi direksi perseroan sebagai berikut. Presiden Direktur William Lumentut, Direktur Thomas Christian, Direktur Widyo Rulyantoko, dan Direktur Dinar Shinta Ulie.


Tahun ini, perseroan menilai industri tembakau menghadapi tantangan akibat kenaikan tarif cukai dan harga jual eceran (HJE), dan lonjakan perdagangan rokok ilegal. ”Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan kelanjutan industri tembakau melalui regulasi berimbang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya. (*)