EmitenNews.com -PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan 5 persen hingga 10 persen dibandingkan 2022 karena didorong pangsa pasar domestik yang dimaksimalkan. Sehingga pendapatan sepanjang 2023 dipatok pada angka Rp9,06 triliun.  

 

Untuk mengejar target tahun ini, Hendri Laiman selaku Direktur Utama CPRO mengungkapkan bahwa strategi pertumbuhan usaha Perseroan saat ini mengutamakan sektor consumer goods, yaitu pet food dan food (baik ekspor maupun domestik). Fokus untuk bisnis pet food adalah bertumpu pada produk baru dan pengembangan kapasitas produksi. 

 

Dalam sektor food, market share dalam negeri Perseroan masih memiliki banyak peluang untuk bisa unggul di hati konsumen domestik. Untuk produk ekspor, saat ini Perseroan masih berusaha memperluas tujuan ekspor di Asia, karena Eropa dan Amerika masih mengalami krisis. Saat ini pendapatan Perseroan masih didominasi dari penjualan pakan, termasuk pakan ikan, pakan udang, dan makanan hewan kesayangan. 

 

“Di lain sisi, Perseroan juga akan mengejar pertumbuhan dari penjualan makanan untuk pasar domestik,” kata Hendri.

 

Pada 2022, penjualan pakan ikan, pakan udang, dan pakan hewan kesayangan masing-masing kontribusinya adalah 45%, 17%, dan 21% dari penjualan bersih tahun 2022. Kemudian untuk ekspor, Perseroan saat ini sedang membidik pasar di Timur Tengah dan negara Asia lainnya.

 

Saat ini perseroan juga fokus pada penambahan kapasitas produksi makanan olahan di pabrik Kendal yang semula 600 ton per bulan menjadi 1000 ton per bulan. “Kami melihat sinyal positif bahwa produk kami mendapat respon yang baik oleh masyarakat sehingga Perseroan melakukan peningkatan kapasitas dari 600 ton per bulan menjadi 1000 ton per bulan. Perseroan perlu meningkatkan kapasitas tersebut untuk memenuhi permintaan yang akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” jelas Hendri.

 

Saat ini untuk produk makanan memang masih menunjukkan hasil segmen yang negatif karena perhitungan segmen juga memasukkan biaya pengembangan bisnis makanan serta biaya-biaya lainnya (biaya beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta investasi barang modal). Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hasil kuartal pertama tahun 2022 sudah menunjukkan perbaikan dimana kerugian semakin mengecil. Perseroan optimis bahwa hasil segmen makanan akan menunjukkan hasil yang lebih positif.

 

Adapun pada sisi keuangan, rata-rata piutang dagang dalam hitungan hari berkisar 25-35 hari tergantung periode. Karena situasi yang masih belum stabil, Perseroan masih menjaga level inventory di 45 hari dalam kondisi keuangan yang sehat. Rasio debt to equity pada tahun 2022 adalah 0,74 dimana hal ini sudah menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

 

Adapun menanggapi kondisi saham CPRO yang tak beranjak dari level gocap, Hendri mengatakan, perseroan akan memperluas interaksi dengan berbagai analis di pasar modal. Sebelumnya dalam dua tahun terakhir Perseroan fokus dengan memperbaiki kondisi perusahaan yang baru selesai melakukan restrukturisasi hutang di tengah masa pandemi.