EmitenNews.com - PT Bisi International Tbk (BISI) menyiapkan belanja modal atau capex tahun 2022 senilai Rp82 miliar. Dana tersebut bakal dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis agrochemical, terutama pestisida.

 

Sedangkan laba bersih tahun ini diprediksi bertumbuh 30-50%. Hingga kuartal I-2022, perseroan berhasil mencetak kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp 79,46 miliar menjadi Rp 154,23 miliar.


Direktur Utama BISI Agus Saputra Wijaya memaparkan, capex tersebut sejalan peningkatan kapasitas produksi perseroan di Mojokerto serta Makasar dengan konsep automation .

 

Terkait penjualan, dia mengatakan, Bisi menerapkan beberapa strategi bisnis. Diantaranya berkomitmen untuk mengembangkan teknologi pertanian berbasis bio science dalam mengembangkan satu varietas dan menggunakan bio teknologi untuk membantu petani.

 

Selain itu jalur distribusi menggunakan kanvasing akan terus dilanjutkan dengan kepemilikan armada sebanyak 155 unit, meningkatkan varietas unggul serta berfokus terhadap kemitraan jagung yang mulai dilakukan pada Agustus 2021.

 

"Perseroan juga akan berfokus terhadap efisiensi biaya dan berhati-hati dalam mengelola cash flow, "ungkap Agus Wijaya dalam paparan publik,Senin(23/05/2022).

 

Perseroan juga melakukan kemitraan dengan petani sejak bulan Agustus 2021 dengan merangkul PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sebagai pembeli siaga atau offtaker jagung dengan tujuan membantu petani untuk mendapatkan harga terbaik.

 

"Kami memiliki tujuan untuk membantu petani dalam kemitraan dengan CPIN,kami tidak terlalu berharap banyak dari segi kontredingnya,namun dari segi supply benih jagung dan pestisida sesuai dengan kebutuhan kemitraan itu juga sesuai apa yang perseroan dapat di free market"menurut Agus.

 

Tahun lalu, perseroan mencetak kenaikan penjualan sebanyak 11% menjadi Rp 2,015 triliun. Sedangkan net profit after tax naik 38% menjadi Rp 380,9 miliar. "Kontribusi terbesar peningkatan penjualan berasal dari divisi benih jagung," ungkapnya.