EmitenNews.com - Jumlah debitur atau pemanfaat program pembiayaan ulta mikro (UMi) di wilayah Bengkulu meningkat hingga 43,78 persen. Hingga 30 November 2023 jumlah debitur UMi di wilayah itu  mencapai 17.339 orang.

 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu mencatat, pada periode Januari hingga 30 November 2023 jumlah debitur UMi mencapai 17.339 orang. Meningkat dibandingkan periode yang sama 2022 sebanyak 12.059 orang.

 

Sebab, kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya, pada periode Januari hingga 30 November 2023 jumlah debitur UMi mencapai 17.339 orang sedangkan pada periode yang sama 2022 sebanyak 12.059 orang.

 

Dalam keterangannya yang dikutip Senin (18/12/2023), Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya, mengungkapkan, jumlah penyaluran UMi sejak Januari hingga November 2023 di Bengkulu juga meningkat 41,46 persen atau Rp82,28 miliar, sedangkan pada 2022 yaitu Rp58,17 miliar.

 

Sementara itu, jumlah debitur yang memanfaatkan program UMi paling banyak berasal dari permodalan nasional madani (PT PNM) sebanyak 16.725 orang dengan penyaluran Rp80,05 miliar.

 

Lalu, disusul PT Pegadaian yaitu 604 debitur dengan penyaluran Rp2,06 miliar, PT usaha pembiayaan reliance Indonesia (RAFI) sembilan debitur dengan penyaluran Rp161,68 juta. Kemudian koperasi simpan pinjam KSPS BMM UGT SIBOGIRI dengan satu debitur dan penyaluran pinjaman Rp10 juta.

 

Dalam pelaksanaan, PT. Pegadaian dan BRI lebih fokus pada penyaluran KUE Supermikro, sehingga penyaluran UMi oleh PT Pegadaian jauh lebih kecil dibanding PT PNM.

 

Saat ini belum ada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) maupun badan usaha milik desa (BUMDes) yang menjadi penyalur UMi di Provinsi Bengkulu. ***