EmitenNews.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berpartisipasi pada rangkaian kegiatan Expo 2020 Dubai yang digelar di Paviliun Indonesia, 17-23 Desember 2021. Di acara ini digelar talkshow peluang dan cara bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional terutama Timur Tengah


“UMKM Indonesia memiliki peran penting dalam gejolak ekonomi saat ini. Kini Indonesia ditantang dengan keterbukaan ekonomi dunia,” kata Atase Keuangan Abu Dhabi, Boby Wahyu Hernawan, dalam talkshow yang digelar di acara Expo 2020 Dubai, Jumat (17/12)


Expo 2020 Dubai merupakan rangkaian dari World Expo, yaitu ajang ketiga terbesar di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia. Sebagai kegiatan pembuka Kemenkeu menyuguhkan Talkshow bertajuk: Unlocking Middle East Market for Indonesia SMEs Product.


Dalam diskusi panel hadir Manajer Komersial Internasional sekaligus Mantan Manajer Wilayah Indonesia Lulu Grup Hypermarket, Ajay Nair. Dalam paparannya, Ajay memaparkan tentang peluang produk UMKM Indonesia untuk merambah pasar Timur Tengah, terutama Dubai dan Abu Dhabi.


“Kita mencari produk perabotan rumah tangga, minyak, Indonesia juga terkenal dengan hasil ikannya, ini sebuah peluang yang memiliki prospek bagus untuk beberapa tahun kedepan,” jelas Ajay Nair.


Sementara itu sebagai pembicara yang mengikuti secara online dalam acara ini, Intan Anastasia Amsyah, pendiri dan pemilik CV Hitara Cipta Selaras. Ia membagikan kisah sukses dari Hitara Black Garlic dalam menembus pasar ekspor.


Pada acara tersebut Lembaga Pengelola Ekspor Indonesia/Indonesia Eximbank sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan turut memaparkan program peningkatan kapasitas UMKM oleh Kepala Departemen Jasa Konsultasi, Nila Meidita.


Nila mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki setidaknya 3 (tiga) program utama Jasa Konsultasi untuk meningkatkan kapasitas UKM. Yaitu Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang merupakan program pelatihan selama satu tahun untuk menciptakan eksportir baru. Marketing Handholding yang merupakan program percepatan ekspor dengan memberikan askes Global Marketplace kepada UKM. Dan Desa Devisa yang merupakan program pengembangan komunitas suatu wilayah berbasis komoditas.


Pada Dubai Expo 2020 ini Kemenkeu menampilkan 13 produk UMKM berbasis ekspor. Ke-13 UKM tersebut berasal dari ketiga program pendampingan LPEI yaitu CPNE, Marketing Handholding, dan Desa Devisa. Sektornya pun beragam seperti produk kelapa, handicraft, makanan dan minuman, dan perkebunan. Tujuannya untuk membantu meningkatkan potensi perdagangan Indonesia.(fj)