Kemenperin Pacu Kapasitas IKM Olahan Kopi Liberika Hasil Budidaya Petani di Kalsel

Kementerian Perindustrian memacu perkembangan olahan kopi Liberika di Kalimantan Selatan. dok. Kemenperin. Pelaku Bisnis.
Namun, dengan aroma khas buah seperti buah nangka dan rasanya yang tergolong unik, kopi ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi para penikmat kopi untuk mendapatkan pengalaman dan sensasi baru dalam meminum kopi.
Pemilik IKM eFGeeN Kopi Hirang, Yossie Simanjuntak menyampaikan, salah satu permasalahan yang dihadapi sebelum mendapatkan pendampingan melalui program DAPATI adalah tempat penyimpanan bubuk kopi berupa kaleng bekas kue kering, rawan terkontaminasi partikel-partikel debu, rambut dan partikel lainnya saat membuka penutup kaleng untuk pengambilan bubuk kopi.
Selain itu, belum dilakukan pengujian kualitas bubuk kopi berdasarkan standar SNI dan belum adanya penerapan GMP/CPPOB produk dan pengontrol kualitas produk. ***
Related News

Harga Emas Antam Berlanjut Turun Rp10.000 per Gram

S&P Global Sebut Kondisi Industri Manufaktur Indonesia Melemah

BI Yakin Inflasi Tetap Terkendali di Kisaran 2,5 Persen Hingga 2026

Pelaku Industri Khawatir Indonesia Jadi Muntahan Barang Impor

Dampak Perang Tarif, PMI Manufaktur April 2025 Turun Signifikan

Perkuat Sinergi, TCL Indonesia Gelar National Dealer Gathering 2025