EmitenNews.com - Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Likuid Nusantara Gas (LNG) telah menandatangani kesepakatan kredit sejumlah Rp 149,08 miliar dengan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR). 

LNG, sebagai anak perusahaan PT Jababeka Infrastruktur (JI) dengan kepemilikan saham sebesar 60 persen, merupakan bagian dari struktur kepemilikan tersebut. Sementara itu, JI merupakan anak usaha sepenuhnya dari Kawasan Industri Jababeka.

Budiarto Liman, Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka, dalam keterangan resmi Senin (4/3/2024) menyampaikan bahwa plafon pinjaman sebesar Rp149,08 miliar akan digunakan untuk membiayai konstruksi sipil dan mechanical electrical dalam proyek mini Liquid Natural Gas (LNG) Plant. 

Dia menambahkan bahwa jangka waktu pinjaman adalah 96 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit, termasuk availability period (AP) dan grace period (GP) selama 12 bulan. Pembayaran bunga dan pokok utang akan dilakukan setiap bulan sesuai dengan jadwal angsuran.

Budiarto juga menjelaskan bahwa tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 10 persen per tahun, yang dibayarkan setiap bulan. Jaminan pinjaman melibatkan tanah yang atas namanya LNG di lokasi proyek, Pasuruan, Jawa Timur, serta infrastruktur mini LNG Plant dan LNG Distribution Equipment. Selain itu, ada corporate guarantee dari pemegang saham LNG.

Menurut Budiarto, pendanaan dari pinjaman CCBI yang digunakan untuk pengembangan bisnis LNG akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas Jababeka secara konsolidasi setelah operasional secara komersial di masa depan.

Dari data RTI Business, saham KIJA mengalami penurunan sebesar 1,65 persen ke level 119 pada perdagangan hari ini (4/3) hingga pukul 12.00 WIB. Nilai transaksi saham KIJA mencapai Rp3,4 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 28,57 juta saham dan frekuensi sebanyak 298 kali.