Komdigi Siapkan Internet Murah 100 Mbps Harga Rp100 Ribu-150 Ribu

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan spektrum frekuensi radio 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz untuk mendukung internet murah. Dok. BeritaKota.
EmitenNews.com - Kabar baik. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan spektrum frekuensi radio 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz untuk mendukung internet murah. Komdigi akan mengalokasikannya untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA). Kabarnya frekuensi akan dilelang dalam waktu dekat. Target kecepatan layanan internet bagi penyedia layanan BWA adalah 100 Mbps, harga Rp100 ribu hingga Rp150 ribu.
Frekuensi akan digunakan untuk layanan internet rumah serta mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.
Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (13/2/2025), Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni menjelaskan soal klaim internet murah tersebut berdasarkan hasil kajian yang ada.
"Kelihatannya dari teknologi, benar-benar bisa memberikan aspek yang murah kepada masyarakat. Itu dari kajian sih," ujar Wayan Toni kepada pers, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.
Yang jelas, pemerintah akan mendorong agar frekuensi tersebut dimanfaatkan untuk akses internet murah dan cepat. Target kecepatan layanan internet bagi penyedia layanan BWA adalah 100 Mbps dengan harga Rp100 ribu hingga Rp150 ribu.
"Kalau tarif Rp100 ribu sampai Rp150 ribu harapan kami. Jadi, ingat ini bukan untuk seluler. Sebenarnya kalau mereka akan membangun di sini, harus bawa fiber optik dulu, lalu pancarkan ke rumah-rumah lewat akses internet," kata Wayan Toni.
Internet murah ini solusinya adalah dengan melelang frekuensi 1,4 Ghz. Karena itu, lelang frekuensi 1,4 Ghz yang ingin didahulukan. Kemungkinan target lelang ini akan dilaksanakan pada pekan ketiga Februari 2025.
Komdigi akan mengundang semua perusahaan yang memiliki izin jaringan tetap Packet Switched. Khusus untuk jaringan tetap block packed switch. Yang penting diingat, ini bukan untuk seluler. Seluler nanti diberikan lagi. ***
Related News

Jalani 2/3 Hukuman Kasus Korupsi BTS, Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Laporan IMF, Tingkat Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN

Stok Beras Diprediksi Capai 4 Juta Ton, Sumringah Betul Mentan Amran

MK Sudah Larang Menteri-Wamen Rangkap Jabatan, Cek Aturannya

Gubernur Sulteng Ungkap Sedihnya Daerah Penyumbang Devisa Negara

Mundur dari Posisi Kepala PCO, Sudah Saatnya Hasan Nasbi Menepi