Komut dan Dirut Lakukan Jual Beli, Kemana Arah Laju Saham Blue Bird (BIRD)?

EmitenNews.com -Komisaris Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Bayu Priawan Djokosoetono mengurangi kepemilikannya atas saham perseroan.
Ia melego 3.500.000 saham BIRD di harga pelaksanaan Rp1.715 pada 24 Januari 2024. Ia meraup dana segar RP6 miliar atas transaksi tersebut.
Kini, saham Komut BIRD berkurang menjadi 6.380.182 atau setara (0,255%) dari sebelumnya 9.880.182 atau setara (0,395%).
"Tujuan transaksi pribadi dan status kepemilikan saham bersifat langsung," tulis Bayu Priawan Djokosoetono dalam keterbukaan informasi, Jumat (2/2/2024).
Berikut pemegang saham BIRD; PT Pusaka Citra Djokosoetono 28,37%, Publik 26,09%, Purnomo Prawiro 11,39%, Kresna Priawan Djokosoetono 6,17%, Sigit Priawan Djokosoetono 5,99%, Indra Priawan Djokosoetono 5,28%, Adrianto Djokosoetono 5,28%, Noni Sri Ayati Purnomo 4,83%, Sri Adriyani Lestari 2,50%.
Adapun pembeli saham emiten taksi konvesional ini adalah Sigit Priawan Djokosoetono untuk menambah porsi kepemilikan saham Blue Bird (BIRD). Sang pengendali itu, menyerok seluruh saham BIRD yang di jual oleh saudaranya itu. Transaksi pembelian telah dipatenkan pada 24 Januari 2024.
Menyusul pelaksanaan transaksi itu, timbunan saham Blue Bird dalam keranjang investasi Sigit menjadi 153,45 juta helai alias 6,133 persen. Bertambah 0,14 persen dari posisi sebelumnya 149,95 juta lembar atau 5,993 persen.
Pada perdagangan jumat lalu saham BIRD naik 2,89 persen atau 65 poin ke level 1.735 per lembar saham. Selama sepekan lalu saham BIRD naik 5,47 persen atau 90 poin.
Sebelumnya, pada Kamis 1 Februari 2024, Bahana Sekuritas dalam risetnya merekomendasikan buy untuk saham BIRD dimana secara teknikal terbentuk throwback berpotensi terjadi penguatan. Area beli terbaik pada range 1700-1800 dan stoploss jika Closing di bawah level 1635.
Related News

Naik 56 Persen, MBSS Paruh Pertama 2025 Raup Laba Rp203 Miliar

Sejumlah Bank Asing Suntik ANTM USD500 Juta, Telisik Rinciannya

Laba KIJA Paruh Pertama 2025 Meroket 524 Persen, Intip Lengkapnya

Kurangi Porsi TOWR, Grup Djarum Kuasai 9,91 Persen Saham SSIA

Laba Bersih Cipta Sarana Medika (DKHH) Tembus 75% dari Target 2025

Susut 31 Persen, Paruh Pertama 2025 Laba TINS Sisa Rp300 Miliar