EmitenNews.com - PT MNC Energy Investments (IATA) mencaplok 100 persen saham PT Putra Muba Coal (PMC). Itu menyusul akuisisi 46,16 persen sisa saham PMC oleh PT Sumatra Resources (SR). SR anak usaha PT Bhakti Coal Resources (BCR).

 

Dengan teken perjanjian jual beli untuk mengakuisisi 46,16 persen saham PMC, SR akan memiliki 100 persen PMC dari sebelumnya hanya 53,84 persen. Langkah tersebut selaras ambisi MNC Energy memperkuat posisi di sektor energi, khususnya pertambangan batu bara.

 

PMC memiliki cadangan 54,8 juta metrik ton (MT) dari 2.947 hektare (ha) konsesi, terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Tahun ini, PMC berencana meningkatkan produksi menjadi 4,5 juta MT dari 2 juta MT pada 2021. PMC berkontribusi 58 persen dari total target produksi BCR 7,8 juta MT tahun ini.

 

Nah, akuisisi tersebut tentu akan meningkatkan profitabilitas MNC Energy. Kegiatan operasional PMC pada 2021 mencatat pendapatan USD56,32 juta dengan dukungan EBITDA USD24,01 juta. ”Menyusul lonjakan harga batu bara akibat peningkatan permintaan, dan masalah rantai pasokan akibat konflik antara kekuatan global, manajemen optimistis akuisisi tersebut akan meningkatkan posisi keuangan PMC dengan perkiraan profit dua kali lipat tahun ini,” tutur Natassha Yunita, Head of Investor Relations MNC Energy Investments, Sabtu (9/4). 

 

PMC juga memiliki pelabuhan terletak di Sungai Tungkal, dengan jarak sekitar 10 kilometer (km) dari tambang, dan sekitar 161 km ke area transhipment di pelabuhan Tanjung Buyut. BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumsel. 

 

Yaitu meliputi PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), dan PT Putra Muba Coal (PMC), keduanya sudah beroperasi dan aktif menghasilkan batu bara dengan kisaran GAR 2.800-3.600 kkal/kg. BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT, sementara PMC memiliki 76,9 juta MT, dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT, dan 54,8 juta MT. 

 

PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energi (APE), keduanya ditargetkan memulai produksi batu bara tahun ini. Ditambah, PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) sedang disiapkan beroperasi dalam satu atau dua tahun terakhir. Tujuh IUP itu, memiliki estimasi total sumber daya lebih dari 1,4 miliar MT, jumlah sangat menjanjikan bagi bisnis baru MNC Energy Investments. (*)