EmitenNews.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp790,68 miliar hingga akhir September 2025. Capaian ini anjlok 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.

Penurunan laba tersebut terjadi di tengah peningkatan pendapatan bunga dan syariah yang relatif terbatas serta kenaikan beban operasional.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2025, pendapatan bunga dan syariah perseroan tercatat naik 10,02% menjadi Rp12,79 triliun dari Rp11,62 triliun pada periode sama 2024.

Setelah dikurangi beban bunga dan bagi hasil syariah sebesar Rp7,28 triliun, pendapatan bunga bersih (net interest income) BJB tercatat Rp5,51 triliun, meningkat 13,8% dari Rp4,84 triliun pada tahun sebelumnya.

Namun demikian, beban operasional lainnya melonjak menjadi Rp5,89 triliun, naik 18,3% dari Rp4,97 triliun per September 2024. Akibatnya, laba operasional bank daerah terbesar di Indonesia ini turun 6,2% menjadi Rp1,38 triliun dari sebelumnya Rp1,47 triliun.

Dari sisi bottom line, laba sebelum pajak tercatat Rp1,37 triliun, turun dibandingkan Rp1,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp228,36 miliar, laba tahun berjalan menjadi Rp1,14 triliun, terdiri dari Rp790,68 miliar untuk pemilik entitas induk dan Rp347,83 miliar untuk kepentingan nonpengendali.

Dari sisi posisi keuangan, total aset BJBR per 30 September 2025 mencapai Rp215,87 triliun, turun 1,86% dari Rp219,96 triliun pada akhir Desember 2024. Sementara total liabilitas tercatat Rp184,36 triliun, dan ekuitas meningkat menjadi Rp20,60 triliun dari sebelumnya Rp19,64 triliun.

Kredit yang diberikan juga mengalami penurunan, dari Rp135,22 triliun per akhir 2024 menjadi Rp130,89 triliun per September 2025, atau turun 3,2%. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri atas simpanan nasabah mencapai Rp148,27 triliun, naik tipis dari Rp142,61 triliun pada akhir tahun lalu.

Pada perdagangan hari ini Selasa (4/11) saham BJBR turun 0,62 persen ke level Rp805 per saham. Dalam sebulan naik 5,88 persen dari Rp765 pada 6Oktober 2025 2025.

Dalam enam bulan turun 4,71 persen dari harga Rp850 pada 5 Mei 2025. Sepanjang 2025 drop 12,9 persen dari Rp925 pada awal tahun.