EmitenNews.com -PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mencatatkan laba bersih senilai USD125,56 juta dalam sembilan bulan tahun 2023, atau anjlok 36,5 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang setara USD197,56 juta.

 

Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level USD0,048 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan di akhir kuartal III 2022 berada di level USD0,0755 per helai.

 

Padahal, penjualan tumbuh 18,3 persen secara tahunan menjadi USD856,52 pada akhir September 2023. Penopangnya, penjualan kepada pihak ketiga naik 21,3 persen menjadi Rp780,46 miliar.

 

Senada, penjualan kepada Tata International Singapore Pte. Ltd melonjak 59,6 persen menjadi USD28,9 juta. Tapi penjualan kepada Brooklyn Enterprise Pte. Ltd anjlok 39,1 persen yang tersisa USD37,386 juta.

 

Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 49,8 persen secara tahunan menjadi USD577,48 juta pada akhir September 2023. Pemicunya, biaya pengupasan tanah naik 70,1 persen menjadi USD274,58 juta.

 

Senasib, biaya pengangkutan menggembung 46 persen menjadi USD73,213 juta. Lalu, biaya penanganan dan jasa muat melambung 50 persen menjadi USD33,8 juta.

 

Bahkan, biaya penggalian batu bara melonjak 66,2 persen menjadi USD28,6 juta.

 

Akibatnya, laba kotor amblas 17,2 persen secara tahunan yang tersisa USD279,03 juta pada akhir September 2023.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit emiten tambang batu bara yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/11/2023).