EmitenNews.com - Unilever Indonesia (UNVR) per 30 September 2025 mengemas laba Rp3,33 triliun. Surplus 11 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp3 triliun. Dengan demikian, laba per saham dasar ikut terangkat menjadi Rp87 dari sebelumnya Rp79. 

Penjualan bersih Rp27,61 triliun, tumbuh menimalis 0,72 persen dari periode sama tahun lalu Rp27,41 triliun. Harga pokok penjualan Rp14,22 triliun, bengkak tipis dari sebelumnya Rp14,13 triliun. Laba kotor terakumulasi senilai Rp13,38 triliun, mengalami lonjakan dari sebelumnya Rp13,28 triliun. 

Beban pemasaran dan penjualan Rp6,5 triliun, susut dari Rp6,87 triliun. Beban umum dan administrasi Rp2,47 triliun, turun dari Rp2,48 triliun. Beban lain-lain Rp3,34 miliar menipis dari Rp6,65 miliar. Laba usaha terakumulasi sebesar Rp4,45 triliun, mengalami lonjakan dari Rp3,91 triliun. 

Penghasilan keuangan Rp7,07 miliar, merosot dari Rp16,04 miliar. Biaya keuangan terakumulasi Rp113,39 miliar, mengalami pembengkakan dari edisi sama tahun lalu Rp65,18 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp4,34 triliun, turun dari Rp3,86 triliun. Beban pajak penghasilan Rp1,01 triliun, bengkak dari Rp854,49 miliar. 

Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp3,35 triliun, mengalami lonjakan dari akhir tahun sebelumnya Rp2,14 triliun. Total liabilitas tercatat Rp14,13 triliun, bengkak dari akhir 2024 senilai Rp13,89 triliun. Jumlah aset Rp17,49 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp16,04 triliun. (*)