Laba Drop 31 Persen, AMOR Usulkan Dividen Rp18,5 per Helai

Ilustrasi gambaran rancangan bisnis perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Ashmore Asset (AMOR) sepanjang tahun berakhir 30 Juni 2025 mencatat laba bersih Rp72 miliar. Melorot 31 persen dari edisi sama tahun lalu di level Rp105,32 miliar. Itu mencerminkan kinerja operasional sejalan penurunan keuntungan penjualan aset seiring penuntasan penjualan saham Buka Investasi Digital oleh perusahaan.
Ashmore membukuan laba per saham ikutan anjlok menjadi Rp33 dari periode sama tahun lalu Rp48. Ashmore berencana menyalurkan 99 persen laba bersih tahun ini, sesuai kebijakannya untuk membayar minimal 50 persen dari laba bersih perusahaan setiap tahun.
Oleh karena itu, dewan direksi telah mengusulkan dividen final Rp18,5 per lembar, sehingga total dividen menjadi Rp32,5 per saham. Proposal dividen final itu, akan diajukan dan tunduk pada keputusan rapat umum pemegang saham tahun 2025. Di tengah kondisi makro menantang hampir sepanjang tahun, Ashmore tetap fokus pada strategi, dan komitmen memberi nilai bagi para pemangku kepentingan.
”Itu termasuk mempertahankan pendekatan disiplin terhadap manajemen biaya dan risiko. Kami terus mengembangkan produk-produk pengelolaan dana berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan masa mendatang,” tutur Ronaldus Gandahusada, Presiden Direktur Ashmore.
Ashmore mengemas dana kelolaan alias asset under management (AuM) melorot 22 persen menjadi Rp24 triliun, didorong kinerja investasi negatif Rp1,9 triliun, dan arus keluar bersih Rp4,7 triliun. Meski pasar ekuitas Indonesia melemah hampir sepanjang tahun, kondisi pasar membaik pada triwulan terakhir, dan Ashmore mencatat kinerja positif (Rp1,4 triliun), dan mengungguli indeks acuan pada tema aset pendapatan tetap, dan saham.
Per 30 Juni 2025, 37 persen dana kelolaan Ashmore mengungguli indeks acuan untuk kinerja selama satu tahun. Itu mencerminkan kondisi pasar fluktuatif selama 12 bulan terakhir, ditambah penerapan filosofi investasi berbasis nilai oleh Ashmore, yang menggunakan riset internal untuk mengidentifikasi peluang investasi dalam kondisi pasar tersebut, dan mendukung pencapaian kinerja jangka panjang lebih baik.
Rata-rata dana kelolaan Ashmore susut 15 persen dibanding tahun lalu, sehingga pendapatan bersih turun 17 persen menjadi Rp174 miliar. Margin pendapatan manajemen biaya 64 bps turun dari edisi sama 2024 sekitar 66 bps, mencerminkan peningkatan proporsi AuM institusional dari 66 persen menjadi 69 persen.
Ashmore mempertahankan pendekatan disiplin dalam manajemen biaya. Biaya operasional turun 6 persen secara tahunan, yang mencerminkan penurunan dana kelolaan sebagian diimbangi investasi pada infrastruktur TI perusahaan untuk mendukung pengembangan produk, dan inisiatif strategis berkelanjutan.
EBITDA turun 26 persen menjadi Rp81 miliar dengan margin EBITDA tetap relatif tinggi yaitu 47 persen turun dari periode sama tahun lalu 52 persen. Ashmore memiliki neraca kuat dan likuid, termasuk kas Rp180 miliar per 30 Juni 2025, dan investasi modal awal dengan nilai pasar sebesar Rp116 miliar.
Investasi ini mendukung pengembangan produk, dan menopang pertumbuhan dana kelolaan di masa mendatang, sejalan strategi perusahaan. Ashmore melihat perbaikan dalam prospek makro, dan sentimen investor menjelang akhir tahun keuangan. Dengan kondisi menggembirakan itu, 95 persen dari dana kelolaan Ashmore mengungguli indeks acuan masing-masing selama tiga bulan hingga 30 Juni 2025.
Secara khusus, reksa dana saham unggulan tersebut menghasilkan alpha 1 persen hingga 4 persen, sebuah bukti kekuatan proses manajemen aktif Ashmore. “Pendekatan investasi aktif itu, dikombinasi dengan komitmen teguh kepada klien kami, menunjukkan Ashmore berada di posisi tepat untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan Indonesia, dan memberi nilai jangka panjang bagi para pemegang sahamnya,” ucap Ronaldus. (*)
Related News

Dicaplok Grup Djarum, Begini Remala (DATA) Jaga Pertumbuhan

Gunanusa (GUNA) Sebut Bangun Pabrik di Kawasan Terpadu Cikarang Rp160M

2 Saham Usai FCA Ngegas ARA, Ada Jejak Hapsoro!

Saham FCA Melejit 500 Persen, Muncul Kabar Mengejutkan

Tangkal Gejolak Harga CPO, PGUN Mainkan Strategi BerikutĀ

Bebas Jebakan PKPU, Ini Respons Waskita Karya (WSKT)