EmitenNews.com—PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL), emiten perdagangan batubara dan layanan pelabuhan, mencetak pendapatan hingga periode 30 September 2022 sebesar Rp2,3 triliun (unaudited). Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan di tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp1,62 triliun.


Sementara itu laba bersih perseroan pada periode berjalan yaitu Rp49,27 miliar atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp48,12 miliar. Untuk laba per saham yaitu Rp5,33 per lembarnya.


Dari sisi aset, berdasarkan keterangan resmi perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebesar Rp1,73 triliun. Dibandingkan periode yang sama di tahun lalu hanya sebesar Rp1,24 triliun.


Kenaikan aset tersebut ditopang oleh liabilitas perusahaan yang mencapai Rp1,54 triliun. Selain itu dari ekuitas sebanyak Rp1,86 miliar.


Bahwa terjadi kenaikan lebih dari 20 persen dari total aset pada periode yang berakhir 30 September 2022, yaitu sebesar 38,96 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir 31 Desember 2021. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan piutang usaha pihak ketiga dan adanya pembayaran uang jaminan.


Lalu terjadi lonjakan 39,22 persen liabilitas karena adanya utang usaha pihak ketiga dan adanya penerbitan surat utang jangka menengah.


Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL)  melakukan penerbitan Medium Term Notes (MTN) yang merupakan surat utang jangka menengah dengan nilai sebesar Rp 200 miliar. MTN memiliki jangka waktu lima tahun sejak tanggal diterbitkan. DWGL belum menentukan besaran bunga.


Dana hasil penerbitan MTN setelah dikurangi biaya penerbitan akan dipergunakan oleh emiten tambang batubara ini untuk modal kerja  dan/atau perusahaan anak serta pembayaran sebagian utang (refinancing).


Rinciannya, sekitar 90% digunakan untuk modal kerja DWGL dan/atau Perusahaan anak, dan sekitar 10% untuk pembayaran utang sebagian (refinancing).